Dukung Inklusi Keuangan, Grab Gandeng i.saku Perluas Opsi Pembayaran Digital

Warta Ekonomi, Jakarta -

Grab Indonesia bersama dengan uang elektronik i.saku pada Jumat, 21 Oktober 2022 mengumumkan kerja sama strategis sebagai langkah adopsi pembayaran digital untuk mempermudah transaksi layanan pelanggan dan mendukung Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN pada 2025. 

"Kami percaya kolaborasi dengan i.saku sejalan dengan upaya Grab membantu percepatan transformasi tekologi digital di Indonesia, sekaligus memudahkan jutaan pengguna i.saku yang kini bisa melakukan pembayaran langsung di aplikasi Grab," tutur Kertapradana selaku Business Development and Strategic Partnership Director Grab dalam pernyataan media pada Jumat (21/10/2022).

Kerja sama ini hadir dengan i.saku menjadi pilihan metode pembayaran digital di aplikasi Grab untuk layanan BrabCar dan GrabBike yang dapat digunakan konsumen sejak 30 September 2022. Di mana metode pembayarannya memiliki dua tipe status, yaitu standard service dan full service.

Baca Juga: Wujudkan Dampak Berkelanjutan, Bukalapak Wujudkan Komitmen dalam Inisiatif ESG

Untuk standar service, pengguna memiliki batasan maksimal saldo sebesar Rp2.000.000 dan dapat digunakan untuk isi ulang saldo serta pembayaran merchant. Sedangkan untuk full service menawarkan batas maksimum saldo mencapai Rp20.000.000 dan dapat digunakan untuk isi ulang saldo, pembayaran merchant, tarik tunai saldo i.saku di Indomaret dan ATM, serta transfer saldo ke sesama pengguna i.saku.

Sementara itu, Customer Relationship Management Executive Director PT Indomarco Prismatama, Gondo Sudjoni menyampaikan bahwa i.saku sebagai platform pembayaran digital dapat digunakan untuk berbelanja di lebih dari 20.500 gerai Indomaret yang tersebar di seluruh Indonesia.

Gondo menambahkan, "bergabungnya i.saku sebagai metode pembayaran digital di aplikasi Grab adalah terobosan positif dalam melayani kebutuhan sehari-hari masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak atau belum secara maksimal mengakses layanan transaksi keuangan digital yang saat ini jumlahnya mencapai 51% dari penduduk dewasa atau setara dengan 95 juta penduduk Indonesia."