Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pidato di Depan Habib Rizieq, Anies Baswedan: Tolong ini Dijagain

Pidato di Depan Habib Rizieq, Anies Baswedan: Tolong ini Dijagain Anies Baswedan | Kredit Foto: Youtube IB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Akun chanel Youtube Habib Rizieq Shihab, Islamic Brotherhood Television (IB TV) menampilkan pidato Anies Baswedan pada momen acara Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW sekaligus akad nikah putri Habib Rizieq Shihab (Jumat 7 Oktober 2022).

Acara berlangsung di kediaman Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Anies banyak berbicara tentang konsep keadilan.

Isi ceramah Anies konteksnya saat itu adalah jelang purna tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober lalu.

Anies mengenakan baju koko putih dan meminta izin kepada Habib Rizieq yang ada di sampingnya untuk mengisi pidatonya di depan mimbar. Dan berikut kutipannya:

Jakarta ini separuh penduduknya numpang, separuh penduduknya punya rumah yang punya rumah di Jakarta cuman 51 persen, 49 persen orang Jakarta ini ngontrak.

Di Jakarta ini satu-satunya tempat di Indonesia yang harga tanahnya terus menerus naik terus menerus naik.

Kenapa? Karena harganya naik terus lewat pasar. Efeknya apa? NJOP naik terus menerus. Kalau NJOP naik terus menerus artinya Pajak Bumi Bangunan (PBB) naik terus. Kalau PBB naik terus artinya apa? Kalau diteruskan, pernah Jakarta naik PBB 500 persen.

Itu artinya kota ini pemerintahnya membuat yang miskin harus pindah dari dalam Jakarta, yang sosial ekonominya lemah tidak akan mampu bayar pajak, keluar itu satu-satu.

Yang masuk siapa? yang punya uang. Itu tidak pernah dianggap masalah di kota ini saya perhatikan satu-satu terusir.

Kenapa? karena PBB-nya mahal, kalau PBB mahal itu dalam artian sesungguhnya apalagi kalau dulunya orang tuanya tinggal di tempat-tempat yang dulu biasa-biasa saja sekarang menjadi tempat yang dianggap elit, tergeser.

Itu Kebon Kacang itu dulunya biasa saja, sesudah Thamrin besar harganya di belakang luar biasa mahal. PBB-nya mahal sekali kalau tidak punya cukup pendapatan tidak mungkin bisa bayar pajak ke tempat itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: