Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isu Ijazah Palsu Masih Terus Menggema Meski Jokowi Sudah Pamer Teman Kuliah, Refly Harun: Bukti Mahkotanya Tak Kunjung Ditunjukkan!

Isu Ijazah Palsu Masih Terus Menggema Meski Jokowi Sudah Pamer Teman Kuliah, Refly Harun: Bukti Mahkotanya Tak Kunjung Ditunjukkan! Kredit Foto: Tangkap Layar/YouTube Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu kepalsuan Ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu terakhir terus menjadi perbincangan publik.

Beragam tuduhan berseliweran di media sosial soal palsunya Ijazah Jokowi, dari yang sifatnya administratif sampai ke urusan bentuk tubuh yang diungkit-ungkit.

Baca Juga: Duh! Sibuk Analisa Hidungnya Jokowi Terkait Tudingan Ijazah Palsu, Ternyata dokter Tifa Nggak Ngerjain Tugas Kuliah di Program Matrikulasi

Meski tak secara langsung membuktikan, Jokowi dalam salah satu kesempatan bertemu dengan beberapa orang yang diklaim teman semasa menempuh pendidikan, bahkan rektor UGM menyatakan bahwa Ijazah Jokowi mereka yakini asli. Nyatanya hal itu tak menghentikan pihak-pihak yang terus menganggap ada kejanggalan pada ijazah Jokowi.

Mengenai hal itu, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Menurut Refly, hal ini akan terus dipermaslahkan selama bukti utama keaslian Ijazah tidak diselesaikan atau ditunjukkan.

Baca Juga: Nggak Ada Urusan Bambang Tri Keciduk, Eggi Sudjana Harap Jokowi Datang ke Persidangan Kasus Ijazah: Selama Tak Terbantahkan, Maka…

“Perasalahan ini tak kunjung selesai kalau seandainya bukti mahkotanya tak kunjung diselesaikan,” jelas Refly di kanal Youtube Refly Harun Channel, dikutip Senin (24/10/22).

Refly menilai tak ada yang harus dikhawatirkan dan menimbulkan kesan menghindar dalam pembuktian yang mana masalah ini sudah masuk ke materi pengadilan.

Terlebih ini soal kepala negara yang mana masyarakat perlu tahun kejelasan yang sejelas-jelasnya.

“Kenapa harus menghindar karena ini kan sudah materi pengadilan lalu kita juga bicara public accountability,” jelas Refly.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: