Kunci Wujudkan Visi Indonesia Emas, Wapres Ma'ruf Amin Ungkit Pemimpin Transformatif, Siapa Dia?
Terakhir, Wapres memaparkan 3 poin penting yang harus dimiliki pemimpin transformatif. Pertama, semangat cinta tanah air.
“Cintah tanah air adalah sebagian dari iman. Semangat ini yang harus kita dengungkan,” tegasnya.
Baca Juga: Wapres Harapkan Tarbiyah-Perti Jaga Komitmen Bangun Pendidikan, Dakwah, dan Sosial
Kedua, sebut Wapres, pemimpin transformatif juga harus mampu menjaga komitmen kebangsaan yang diamanatkan para pendiri bangsa yakni NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Saya menyebutnya sebagai kesepakatan nasional. Kesepakatan nasional yang ditandatangani oleh putra-putra terbaik bangsa sebagai landasan konstitusi,” terangnya.
Yang ketiga, Wapres menekankan, untuk mewujudkan Indonesia Emas diperlukan pemimpin transformatif yang mampu menjadi pemakmur bumi. Adapun kuncinya, pemimpin tersebut harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Dengan apa memakmurkan bumi? Yakni dengan memperbanyak sebab-sebab yang memakmurkan, seperti kegiatan ekonomi, perdagangan, perindustrian, perkebunan, pertanian, kelautan, dan sebagainya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Rektor Universitas Alma Ata Hamam Hadi mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Pidato Kebangsaan kali ini merupakan bagian dari kepedulian Universitas Alma Ata terhadap masalah sosial masyarakat, utamanya sebagai bagian dari upaya pendidikan politik masyarakat Indonesia.
“Universitas Alma Ata telah beberapa kali menyelenggarakan Dialog Kebangsaan. Terakhir Universitas Alma Ata menyelenggarakan Dialog Kebangsaan pada akhir bulan Juli 2022 dengan menghadirkan nara sumber Tokoh Ulama dan Budayawan Indonesia yaitu Al-Mukarom Dr. KH. Mustofa Bisri atau yang sering disebut Gus Mus dan Al-Marhum Prof. Dr. Azyumardi Azra,” ungkapnya.
Hari ini, Hamam menuturkan, bertepatan dengan acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Peringatan Hari Lahir Ke-7 Universitas Alma Ata dan Hari Santri 2022, Universitas Alma Ata menghadirkan Wapres sebagai narasumber untuk menyampaikan pidato kebangsaan dengan tema “Kepemimpinan Transformatif untuk mengawal terwujudnya Indonesia Emas 2045".
“Topik ini didasarkan pada watak kepemimpinan ala Rasulullah SAW, dan diharapkan mampu dijadikan rujukan oleh para pemimpin dan calon pemimpin negeri ini,” harapnya.
Topik ini pun, sambung Hamam, menjadi lebih relevan dan urgen untuk disampaikan kepada masyarakat Indonesia memasuki tahun politik menjelang Pemilu 2024.
Baca Juga: PSI Gak Mau Berkoalisi Sama NasDem, Surya Paloh dan Anies Baswedan Gak Rugi, Malah Beruntung!
“Bangsa Indonesia yang besar dan majemuk serta mayoritas beragama Islam, saat ini tampaknya perlu menengok kembali dan mempelajari watak transformatif dari teladan kepemimpinan Rasulullah, untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di era modern,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: