Surya Paloh Mulai Pasrah Ujung Nasib Koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat: Ya Apa Boleh Buat, Atur Saja
Sementara, Jubir PD Herzaky Mahendra Putra masih normatif, merespons koalisi yang belum kunjung deklarasi ini. "Komunikasi makin intens, banyak hal yang sudah disepakati," kata Herzaky, lewat sambungan telepon, tadi malam.
Soal tanggal deklarasi, kata Herzaky, masih bersifat usulan dari NasDem. Belum diputuskan oleh partainya. "Itu usulan NasDem, tapi kita masih bahas. Ada proses mekanisme partai, tapi kita sudah makin mengerucut," yakinnya.
Sejauh ini, sebutnya, tim-tim kecil yang mewakili NasDem, PKS, dan PD rutin bertemu. Belakangan, ditambah lagi dengan timnya Anies Baswedan.
Pengamat politik Muhammad Qodari mencermati, ada perkembangan menarik dari koalisi yang digagas NasDem, PKS dan PD, yang disebutnya dengan poros Gondangdia ini.
"Kalau kemarin-kemarin kan seolah-olah poros Gondangdia itu hampir pasti terbentuk dengan deklarasi dukungan NasDem kepada Anies. Tetapi, rupanya tidak semudah itu," kata Qodari, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Dia melihat, ada dua hambatan yang merintangi koalisi itu. Pertama, pernyataan Anies soal kriteria cawapres yang akan mendampinginya, yaitu memberi konstribusi dalam pemenangan, membantu memperkuat stabilitas koalisi, dan bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif. Tiga kriteria ini membuat peluang Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengecil.
Menurut Qodari, kondisi ini pula yang membuat koalisi belum deal. "Menurut saya sih, cukup telak ya. Kan, ada tiga kriteria itu, boleh dibilang itu semacam tamparan bagi AHY dan Demokrat. Karena, AHY dan Demokrat sudah menyambut Anies dengan gegap gempita dan meriah di kantor mereka," ujarnya.
Baca Juga: PSI Pede Banget Ogah Koalisi dengan NasDem-PKS-Demokrat, Gegara Anies Baswedan?
Kedua, adanya perubahan sikap politik NasDem usai Paloh menghadiri acara HUT Golkar, yang saat itu Presiden Jokowi berpidato soal tidak buru-buru memilih capres. Banyak pihak menilai, sejumlah pernyataan Jokowi mengarah ke Paloh.
"Misalnya, pilih pemimpin yang benar, kemudian (saat pamit pulang) Pak Surya mau peluk Jokowi, tapi Pak Jokowi ogah. Pak Surya juga pulang cepat. Bisa jadi pidato Pak Jokowi itu mengubah sikap Partai NasDem. Dua hal itu," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas