Research & Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Girta Yoga mengatakan, perekonomian Indonesia masih menguat di tengah terjadinya krisis dan kenaikan harga energi global.
"Secara garis besar dapat dikatakan bahwa Indonesia harus berbangga. Jadi, di tengah krisis energi, ekonominya justru terpantau menguat," ujar Yoga dalam diskusi virtual, Selasa (25/10/2022) .
Yoga menyebut berdasarkan data Bank Dunia, indeks harga energi global pada kuartal III-2022 mengalami penguatan sebesar 2,61 persen dibandingkan kuartal II-2022.
Baca Juga: Setop Subsidi BBM, Alihkan ke Energi Terbarukan Agar Lebih Produktif dan Bermanfaat Bagi Masa Depan
Di mana Bank Dunia juga mencatat indeks harga energi global pada Juli 2022 berada di level 168,58.
Sedangkan, secara tahunan atau year on year (yoy), harga energi mengalami peningkatan sebesar 64,72 persen hingga September 2022, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.
Peningkatan harga tersebut, menurutnya, terjadi pada komoditas minyak mentah sebesar 84,6 persen, gas alam sebesar 10,8 persen, dan batu bara sebesar 4,7 persen.
Kenaikan harga energi global memberikan dampak pada inflasi tahunan Indonesia yang pada September 2022 tercatat 5,95 persen (yoy), atau naik dari inflasi pada Agustus 2022 yang mencapai 4,69 persen (yoy).
"Meskipun inflasinya menguat drastis, Indonesia juga diimbangi dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang positif, sehingga isu tadi terminimalisir," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: