Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemkab Indramayu Sidak Apotek dan Toko Obat, Pastikan tak Jual Obat Sirop

Pemkab Indramayu Sidak Apotek dan Toko Obat, Pastikan tak Jual Obat Sirop Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi -

Pemkab Indramayu melalui Dinas Kesehatan dan camat di semua kecamatan di Kabupaten Indramayu serentak melakukan sidak ke apotek dan toko obat, Senin (24/10). Hal itu untuk memastikan tidak adanya peredaran obat sirop untuk sementara waktu.

Berdasarkan pantauan Republika, sidak itu seperti yang dilakukan di salah satu apotek di Jalan Sudirman Indramayu. Sidak dipimpin langsung Kepala Dinas Kesehatan, Wawan Ridwan, bersama Camat Indramayu, Indra Mulyana dan petugas puskesmas setempat.

Di apotek tersebut, mereka memeriksa rak toko obat dan tidak menemukan ada obat sirop yang dijual. Mereka juga menanyakan kepada pengelola apotek mengenai stok obat sirop, yang ternyata telah dikembalikan.

Meski demikian, Wawan mengingatkan kepada pengelola apotek untuk memasang spanduk pemberitahuan tidak menjual obat sirop untuk sementara ini. Spanduk tersebut diminta untuk dipasang di depan apotek agar masyarakat mengetahuinya.

Wawan mengatakan, sidak tersebut merupakan tidak lanjut dari adanya Surat Edaran Kemenkes Nomor : SR-01.05/III/3461/2022 tanggal 18 Oktober 2022, mengenai kewajiban melakukan penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus gangguan ginjal akut  pada anak.

‘’Hari ini kita memastikan surat edaran itu ditaati. Juga ada instruksi bupati untuk memastikan masyarakat tidak lagi mengkonsumsi obat sirop sementara ini sampai ada penjelasan lebih lanjut dari Kemenkes,’’ ujar Wawan.

Wawan mengatakan, sidak ke apotik dan toko obat di semua kecamatan di Kabupaten Indramayun dilakukan oleh camat bersama dengan puskesmas setempat. Sidak dilakukan di wilayah kerja masing-masing untuk memastikan tidak ada lagi penjualan obat sirop untuk sementara ini.

Wawan mengungkapkan, sejauh ini, belum ditemukan ada apotek maupun toko obat yang menjual obat sirop. Dia berharap, semua apotik dan toko obat mematuhi surat edaran tersebut.

Wawan menjelaskan, gangguan ginjal akut pada anak sangat mengkhawatirkan karena tingkat kematiannya sangat tinggi. Karena itu, sebagai langkah antisipasi, maka zat yang diduga menyebabkan gangguan ginjal akut pada anak sementara ini tidak dijual dulu ke masyaraklat.

‘’Kita juga mengimbau ke masyarakat untuk tidak mengkonsumsi obat sirop terlebih dahulu. Ada berbagai pilihan bentuk obat yang bisa digunakan, seperti obat puyer, tablet, suntik,’’ terang Wawan.

Wawan pun bersyukur sejauh ini di Kabupaten Indramayu belum ada laporan kasus gangguan ginjal akut pada anak. Jika ada anak yang mengarah pada gangguan ginjal akut, maka akan dirawat di RSUD Indramayu. Setelah itu, untuk penanganan selanjutnya, pasien akan dirujuk ke rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan pemerintah. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: