Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nggak Usah Muluk-muluk Mau Jadi Cawapres! AHY dan Aher Cuma Beban Buat Anies, Pengamat: PKS dan Demokrat Harus Rasional

Nggak Usah Muluk-muluk Mau Jadi Cawapres! AHY dan Aher Cuma Beban Buat Anies, Pengamat: PKS dan Demokrat Harus Rasional Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koalisi tiga partai antara NasDem, PKS, dan Demokrat masih berupaya mencari sosok yang tepat untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan. Di antaranya tercetus nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Demokrat, dan Ahmad Heryawan (Aher) dari PKS. Namun, Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai kedua nama itu cuma bakal jadi beban buat Anies.

"PKS dan Demokrat perlu rasional," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) itu melalui layanan pesan, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga: Sodorkan Nama Aher dan AHY sebagai Cawapres Anies, PKS dan Demokrat Diminta Rasional

Menurut Dedi, Demokrat dan PKS tidak perlu memaksakan kader mereka untuk disodorkan menjadi kandidat cawapres Anies. Demokrat diketahui menyodorkan sosok ketumnya AHY, sedangkan PKS menawarkan eks Gubernur Jawa Barat Aher.

Dedi beranggapan peluang menang koalisi NasDem-Demokrat-PKS akan sulit apabila Anies dipasangkan dengan AHY atau Aher.

"Apa yang dimiliki AHY juga Aher, sudah dimiliki Anies, pasangan dengan dua tokoh ini tidak akan memiliki daya ungkit signifikan," katanya.

Dedi mengatakan Anies sebaiknya dipasangkan dengan tokoh berkarakter berbeda. Semisal, koalisi NasDem-Demokrat-PKS bisa menyodorkan nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Jika Anies disandingkan dengan Andika, potensi kemenangan Anies bisa berlipat-lipat," kata dia.

Baca Juga: Pengamat Blak-blakan Soal Kandidat Cawapres Anies Baswedan: Harus Punya...

Dedi melanjutkan menempatkan Andika sebagai pendamping Anies bukan perkara soal elektabilitas semata, melainkan mantan Pangkostrad itu bisa membangun jaringan pemilih baru.

"Ini bukan soal elektabilitas Andika. Ini soal Andika dimungkinkan bisa membangun jaringan pemilih dalam waktu singkat dan signifikan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: