Simak Kisah Galuh, Perempuan Difabel Berbakat yang Ubah Kekurangan Jadi Kekuatan
Dia juga mengungkapkan bahwa dirinya tak pernah mengalami diskriminasi selama bekerja di Telkom Regional Jawa Tengah sejak Desember 2017 silam. Sebaliknya, dia selalu menerima apresiasi dari para koleganya setiap dia melakukan tugas dengan baik. Di saat yang sama, dia juga tetap menerima teguran dan sanksi secara proporsional jika melakukan kesalahan.
Selain itu, di tengah kehidupan profesionalnya, Galuh mengaku tetap meluangkan waktu untuk menjalankan aktivitas favoritnya. Selain renang, dirinya juga menyukai tinju. Menurut Galuh, tinju dapat mengeluarkan energi negatif yang bersarang di tubuhnya.
Perempuan 24 tahun itu juga gemar membaca buku seperti cerita wayang, yang mungkin bagi sebagian orang adalah sebuah kegiatan yang kuno.
Galuh mengungkapkan dirinya bercita-cita mempunyai art gallery yang bisa digunakan semua orang dengan gratis. “Ini salah satu cita-cita saya, agar siapa pun bisa menikmati dan memandang hasil karya seniman-seniman keren di dalamnya,” tutur dia.
Kisah inspiratif Galuh menjadi bukti komitmen Telkom dalam mewujudkan kesetaraan gender dan disabilitas. Telkom memberikan peluang untuk berkembang secara adil bagi siapa pun, sejalan dengan nilai luhur yang dipegang Telkom.
Begitu juga dengan nilai empowering society di lingkungan kerja yang sudah diterapkan IndiHome sebagai bagian dari TelkomGroup. Nilai ini menjunjung tinggi lingkungan kerja yang saling care, collaborate, dan contribute. Melalui nilai-nilai ini, Telkom yakin dapat memupuk rasa empati para talent internal, terutama kepada konsumen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: