Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uji Coba Full Firing 100 Persen Berbahan Baku Cangkang Sawit di Bangka Belitung

Uji Coba Full Firing 100 Persen Berbahan Baku Cangkang Sawit di Bangka Belitung Petani mengumpulkan buah sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin (9/5/2022).Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) berharap larangan ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan produk-produk turunannya tidak berlangsung lama, karena akan mempengaruhi keseluruhan ekosistem industri sawit nasional. | Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN Nusantara Power (PLN NP), selaku subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara mulai melakukan uji coba Full-Firing 100 persen dengan bahan baku dari cangkang sawit di PLTU Air Anyir - Bangka Belitung 2 x 25 MW. Uji coba dilakukan selama empat hari pada 22--26 Oktober 2022.

Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN NP, Rachmanoe Indarto, menjelaskan Co-Firing merupakan proses penambahan biomassa menjadi bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batu bara eksisting tanpa modifikasi dan CAPEX yang signifikan.

Baca Juga: Cangkang Sawit, Biomassa Potensial untuk Ekspor dan Diolah Jadi Produk Hilir

"Co-Firing ini dilakukan untuk menghasilkan energi bersih sebagai bentuk dukungan perseroan terhadap percepatan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT), dan komitmen menuju zero karbon pada 2060," katanya.

Direktur Utama PJB Services, Teguh Widjayanto, juga mengungkapkan sebaran bahan baku cangkang sawit cukup banyak yakni ada di Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Data GAPKI mencatat, pada 2021, produksi cangkang sawit mencapai 10,7 ton dan pada 2022 sebanyak 11,3 juta ton. Hingga 2024, produksi tersebut diproyeksikan akan mencapai 14,2 juta ton.

"Selama melakukan uji coba Co-Firing dari 25 persen hingga 100 persen secara total dibutuhkan sebanyak 1.000 ton cangkang sawit. Uji coba tersebut meningkatkan efisiensi unit hingga 10 persen, unit beroperasi aman dan normal," kata Rachmanoe.

Dari metode Co-Firing biomassa ini, PLN NP telah merealisasikan produksi green energy sebesar 178,35 GWh. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan realisasi 2021 yakni sebesar 140,49 GWh.

Baca Juga: Indonesia Bidik Ekspor Produk Biomassa Cangkang Sawit ke Jepang

Sementara itu, General Manager Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung Amris Adnan menambahkan, Co-Firing menjadi salah satu amunisi yang mumpuni dalam menghijaukan PLTU.

"Pengujian High Percentage Co-Firing PLTU Air Anyir ini merupakan salah satu dari program PLN Green Booster, dimana Co-Firing maupun High Percentage Co-Firing Biomass digadang untuk mendukung target bauran energi baru terbarukan nasional," kata Amris Adnan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: