Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Bisa Kirim Persenjataan, Jepang Akhirnya Kirim Alat Ini ke Ukraina

Gak Bisa Kirim Persenjataan, Jepang Akhirnya Kirim Alat Ini ke Ukraina Kredit Foto: Reuters/Issei Kato
Warta Ekonomi, Tokyo -

Jepang tidak akan tinggal diam untuk membantu Ukraina melawan pasukan Rusia. Namun karena Tokyo tidak dapat mengirim bantuan persenjataan, jadi alat inilah yang akan dikirim ke Kiev.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Selasa (25/10/2022) berjanji memberikan pemanas dan peralatan lain kepada Ukraina yang berperang melawan Rusia menjelang musim dingin.

Baca Juga: Kapal Taiwan Diusir Jepang, China Bereaksi Keras, Gawat!

"Jepang telah memberikan dukungan ke Ukraina untuk bersiap menghadapi musim dingin berat yang akan datang ... Selanjutnya, Jepang akan terus memberikan bantuan ke Ukraina berdasarkan pengetahuan dan kekuatan unik negara kami," kata Kishida dalam pidato lewat video pada konferensi internasional tentang bantuan bagi Ukraina yang diadakan di Berlin.

Untuk mendukung upaya rekonstruksi Ukraina sejak diinvasi oleh Rusia pada akhir Februari 2022, Kishida mengatakan Tokyo telah berbagi pengalaman dengan Kiev tentang memilah dan menggunakan kembali puing-puing dari gempa bumi besar dan tsunami yang melanda Jepang pada Maret 2011.

Pesan Kishida itu disampaikan ke Konferensi Pakar Internasional tentang Pemulihan, Rekonstruksi, dan Modernisasi Ukraina, yang diselenggarakan oleh Jerman dan Komisi Eropa--badan eksekutif Uni Eropa.

Jepang akan mengambil alih keketuaan bergilir kelompok tujuh ekonomi besar dunia (G7) dari Jerman tahun depan.

Selain Jepang, G7 beranggotakan Inggris, Kanada, Prancis, Italia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang turut berpartisipasi dalam konferensi itu secara virtual, mengatakan bahwa serangan Rusia telah menghancurkan lebih dari sepertiga fasilitas energi Ukraina.

"Rusia menghancurkan segalanya untuk mempersulit kami bertahan hidup di musim dingin ini," kata Zelenskyy.

Pemerintah Ukraina menyampaikan bahwa negara itu membutuhkan dana bantuan senilai 750 miliar dolar AS (sekitar Rp11,67 kuadriliun) untuk rekonstruksi, dan angka itu diperkirakan akan meningkat akibat perang berkepanjangan.

Pada konferensi itu, Kishida pun menegaskan kembali bahwa Jepang "mengutuk keras" serangan rudal Rusia terhadap warga sipil dan fasilitas sipil di Ukraina serta ancamannya untuk menggunakan senjata nuklir.

"Penting bagi kita untuk bersatu dalam mempromosikan dukungan kepada Ukraina dan sanksi terhadap Rusia," kata Kishida.

"Jepang akan melakukan upaya maksimal dan kontribusi positif, dan secara aktif memimpin diskusi dalam komunitas internasional untuk pemulihan perdamaian dan rekonstruksi yang cepat di Ukraina," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: