Elektabilitas Prabowo Kalah dari Ganjar Pranowo, Tak Disangka! Begini Respons Gerindra
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani merespons hasil survei Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkait elektabilitas capres 2024. Dalam survei tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mampu dikalahkan Ganjar Pranowo.
Muzani menilai, hasil survei tersebut merupakan hal biasa. "Survei itu biasa, naik turun timbul tenggelam, jadi buat kami itu sesuatu yang biasa," katanya.
Baca Juga: Prabowo Akan Bawakan Tema Perdamaian, Kemakmuran, dan Pertahanan di Gelaran Indodefence 2022
"Dahulu waktu Pak Jokowi dan Pak Ahok jadi calon Gubernur DKI Jakarta ketika kami usung bersama PDI Perjuangan itu surveinya juga tidak tinggi, tetapi kekuatan kami dengan tim berusaha memperjuangkan beliau dan akhirnya terpilih," jelas Muzani belum lama ini.
Ahmad Muzani juga menegaskan bahwa partainya tak gusar dengan hasil survei. "Kami telah membuktikan di banyak tempat sehingga survei bagi kami hanya indikasi saja, kami santai tidak gusar silakan ungkap saja di berbagai survei," ujarnya.
Di samping hasil survei, Sekjen Gerindra itu turut menyampaikan bahwa pemilihan calon wakil presiden menjadi hal yang penting sehingga telah ada kriteria untuk mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024.
"Kriterianya bisa diterima oleh Pak Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra dan Pak Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB karena dalam deklarasi koalisi disebutkan bahwa harus mendapat persetujuan," terang anggota DPR RI dari Dapil Lampung itu.
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei SMRC yang dirilis pada hari Minggu (23/10/2022) dalam simulasi tiga nama (Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan), Ganjar unggul dengan 32,1 persen.
"Elektabilitas Ganjar sebesar 32,1 persen, diikuti Prabowo Subianto 27,5 persen, dan Anies Baswedan 26 persen. Ada 14,4 persen yang belum menjawab atau tidak tahu," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum