Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rekind Raih Penghargaan TKDN di Ajang Anugerah Cinta Indonesia 2022

Rekind Raih Penghargaan TKDN di Ajang Anugerah Cinta Indonesia 2022 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Performa PT Rekayasa Industri (Rekind) dalam memberikan pelayanan terbaik di bidang engineering, procurement dan construction (EPC) terus mendulang apresiasi positif dari berbagai kalangan.

Sebagai satu-satunya Perusahaan EPC milik bangsa Indonesia tersebut dianugerahi penghargaan Kategori Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri Jasa Infrastruktur dalam ajang Anugerah Cinta Indonesia 2022 yang diadakan oleh Harian Umum Republika.

Rekind dinilai memiliki komitmen untuk terus meningkatkan performa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), di seluruh proyek EPC (Engineering, Procurement, Construction) yang dikerjakannya dan yang lebih membanggakan lagi, dalam pembangunan proyek-proyek tersebut, Rekind selalu mengedepankan produk-produk lokal sebagai dukungan terhadap pemerintah dalam mewujudkan aspek Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Tinggi, Rekind Tebar Ratusan Paket Sembako

Penghargaan atas komitmen Rekind terhadap penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKN) untuk kategori Jasa Infrastruktur yang diserahkan oleh Pahala Nugraha Mansury, Wakil Menteri BUMN I didampingi oleh Irfan Junaidi, Pemimpin Redaksi Republika kepada Triyani Utaminingsih, Direktur Utama PT Rekayasa Industri yang diwakili oleh Wartono, selaku SVP Procurement PT Rekayasa Industri di Jakarta, Kamis (27/10).

"Mudah-mudahan dengan penghargaan ini akan lebih memajukan, memotivasi, mendorong Rekind untuk selalu bisa meningkatkan lagi nilai TKDN di seluruh proyek yang dikerjakan oleh Rekind,” tegas Triyani Utaminingsih, Direktur Utama Rekind yang kerap disapa Yani.

Sejak awal Rekind dikenal berkomitmen tinggi untuk selalu mengedepankan produk-produk dalam negeri yang berkualitas guna mendukung setiap kegiatan project yang dikerjakannya. Kalaupun ada komponen yang harus diimpor, itu merupakan pilihan terakhir, karena bagi Rekind Indonesia memiliki banyak produk-produk berkualitas dalam menunjang kegiatan di bidang industri EPC.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, realisasi nilai TKDN dalam sejumlah proyek yang dikerjakan Rekind rata-rata realisasinya mampu mencapai angka 53,47%. “Dan semua nilai TKDN tersebut telah diverifikasi langsung oleh lembaga verifikasi independent (PT Sucofindo dan PT SI), di mana Lembaga tersebut adalah Lembaga yang telah ditunjuk oleh pemerintah di dalam melakukan verifikasi TKDN,” tambahnya.

Baca Juga: Mensesneg dan Wamen BUMN I Tinjau Kesiapan Proyek JTB, Rekind Optimalkan Kekuatan Menuju Gas on Streaming

Menurut Yani, wujud komitmen Rekind dalam meningkatkan nilai TKDN sudah tergambar sejak dari pembuatan proposal proyek, desain perekayasaan awal (Front End Engineering Design/FEED) hingga pelaksanaan pembangunan atau konstruksi proyek. Bahkan dalam pengadaan barang dan jasa Rekind selaku kontraktor kerap menetapkan batasan nilai TKDN yang harus dipenuhi oleh setiap vendor dan/atau sub kontraktor di dalam kontrak pekerjaannya masing-masing.

“Jika nilai TKDN tidak terpenuhi sesuai kontrak, kami tidak segan memberikan sanksi tegas kepada mereka (vendor dan subkontraktor),” jelas Yani.

Meskipun demikian, perlu dipahami nilai TKDN sangat bergantung dengan cost estimate barang dan jasa. Fluktuasi pada cost estimate juga akan mengakibatkan terjadinya fluktuasi nilai TKDN.

Di sisi lain, tinggi rendahnya pemanfaatan TKDN setiap proyek juga sangat bergantung dari seberapa besar kemauan pemilik proyek. Kondisi ini biasanya terjadi karena harga material di perusahaan lokal bisa menjadi lebih mahal ketimbang impor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: