Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Habis-habis, Ukraina Minta Lagi ke Barat, Kali Ini Italia Tujuannya

Gak Habis-habis, Ukraina Minta Lagi ke Barat, Kali Ini Italia Tujuannya Kredit Foto: Reuters/Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Puluhan negara, dari anggota-anggota Uni Eropa, Amerika Serikat sampai Selandia Baru, bahkan Taiwan, telah mengirim bantuan senjata ke Ukraina dalam rangka membantunya menghadapi invasi Rusia. Meski begitu, semua itu seakan tak pernah cukup.

Terbaru, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta bantuan sistem pertahanan udara ke Italia, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga: Dapat 'Bisikan' dari Militer, Zelensky Kuak 30 Drone Rusia Serang Ukraina

"Kami membutuhkan pertahanan antipesawat, itu penting bagi kami," kata Zelenskyy ketika menanggapi pertanyaan surat kabar Corriere della Sera tentang permintaan khusus apa yang ia ajukan kepada Italia.

Presiden mengatakan bahwa Ukraina menginginkan para pengungsi kembali ke negara itu serta membangun kembali ekonomi dan anak-anak kembali bersekolah.

"Untuk ini, kami memerlukan senjata untuk melawan serangan-serangan udara sekaligus untuk memastikan keselamatan warga sipil. Italia memproduksi sistem pertahanan antipesawat bersama dengan Prancis dan Jerman. Kami harap mereka dapat membantu kami," katanya.

Ketika ditanya mengenai pemerintah baru di Italia, Zelenskyy menjawab, "Untuk saat ini saya hanya dapat berbicara secara positif tentang pemerintah baru (Italia), tidak ada kesan negatif," katanya.

Disebutkan pula bahwa Zelenskyy telah menelepon Perdana Menteri baru terpilih Giorgia Meloni.

"Saya mengundangnya untuk ke Kiev dan ia katakan bersedia datang," kata presiden.

Saat disinggung soal peran China dalam perang Rusia terhadap Ukraina, Zelenskyy mengatakan, "China tidak mendukung Rusia secara militer dan ini sangat penting."

Pemerintah baru Italia resmi dilantik pada Minggu (23/10/2022). Bersama dengan PM Meloni, 24 menteri Kabinet, termasuk enam menteri perempuan, menyatakan sumpah di hadapan Presiden Sergio Mattarella di Roma.

Partai sayap kanan Persaudaraan Italia yang dipimpin Meloni unggul dalam pemilu 25 September dan ia membentuk pemerintah koalisi sayap kanan pada Jumat (21/10).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: