Crif Lembaga Informasi Keuangan Turut Aktif dalam Kegiatan Business Matching Perbarindo bersama Imfea dalam Digitalisasi Lembaga Keuangan
Sehingga penyajian informasi data kelayakan dan tingkat risiko Subject kepada User (pengguna) akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan kredit/pembiayaannya agar risikonya lebih rendah dan kualitas kreditnya lebih baik.
Credit Scoring adalah proses dan analisis sebuah data terkait riwayat finansial calon nasabah baik individu maupun bisnis untuk mendapatkan fasilitas kredit diantaranya produk kartu kredit (Credit Card), Kredit tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Modal Kerja, dan sebagainya.
Sebagai hasil akhir Subject akan mendapatkan peringkat mulai dari kategori dengan sejumlah rentang mulai dari yang sangat baik hingga sangat buruk. Berdasarkan penilaian dimaksud institusi keuangan akan lebih mudah untuk menentukan apakah pengajuan kredit calon nasabah tersebut layak diproses lebih lanjut secara cepat dan objektif, ditolak, atau perlu pertimbangan khusus, serta berapa maksimal plafond/nilai kredit dan tenor yang akan diberikan.
Selain diperuntukkan kepada Nasabah baru, Credit Scoring juga dapat digunakan untuk memonitor kesehatan riwayat kredit Existing Customer sebelum diberikan fasilitas Top up atau Cross Sell produk lainnya ataupun Portfolio Washing/ Pengkinian Data.
Digitalisasi dan akselerasi melalui kolaborasi lembaga keuangan (BPR/Koperasi/LKM) dengan PT. CLIK dan berbagai institusi terkait telah di gelar oleh IMFEA kali kelima di Makassar dari rangkaian kegiatan Business Matching yang rencananya akan roadshow di seluruh Provonsi di Indonesia Sebelumnya Business Matching ini telah dilaksanakan bersama ASBISINDO di Purwokerto, PERBARINDO DKI Jaya di Depok-Jawa Barat, bersama LKM/LKMS di Semarang – Jawa Tengah dan PERBARINDO Komisariat Kediri di Tulungagung-Jawa Timur.
Indonesia Microfinance Expert Association (IMFEA) adalah organisasi nirlaba yang beranggotakan para profesional, praktisi, akademisi dan peneliti dari berbagai latar belakang yang berbeda namun memiliki concern yang sama yaitu mendorong terbukanya akses keuangan yang lebih luas kepada masyarakat berpenghasilan rendah (mikro dan kecil) di seluruh Indonesia. Inklusi keuangan akan dapat tercapai jika literasi masyarakat meningkat dan produk layanan keuangan dari Lembaga Keuangan mampu menjangkau sasaran mereka (usaha mikro/kecil) dan masyarakat berpenghasilan rendah lainnya yang Sebagian besar berada di wilayah atau daerah remote control.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: