Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenparekraf-Astra Sepakat Kembangkan Desa Wisata di Indonesia

Kemenparekraf-Astra Sepakat Kembangkan Desa Wisata di Indonesia Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Adapun Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah, mengatakan, jauh sebelum berkolaborasi dengan Kemenparekraf, Astra sudah memiliki program bernama Desa Sejahtera Astra (DSA). DSA merupakan salah satu flagship program yang dirintis Astra sejak 2018 dengan fokus meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan produk unggulan desa.

Sejauh ini, sudah terdapat 1.060 DSA yang tersebar di 37 provinsi di Indonesia yang merupakan hasil kolaborasi bersama banyak pihak, di antaranya expertise, akademisi, startup, komunitas masyarakat, serta dukungan dari pemerintah.

Baca Juga: Sandiaga Uno Ungkap Potensi Desa Wisata Kampung Ugar: Buka Lapangan Kerja Berkelanjutan

Selama empat tahun perjalanan program DSA, Astra juga mendukung terciptanya kebermanfaatan di masyarakat seperti penambahan 20.370 tenaga kerja baru dan mendukung terciptanya eskpor produk unggulan desa. Terdapat 110 jenis produk unggulan dari 290 DSA yang berhasil diekspor dengan total nilai transaksi sebesar Rp58,72 miliar sejak 2019. 

Selain itu, dalam perjalanannya, proses pengembangan produk siap ekspor dilakukan melalui beberapa klaster. Empat klaster DSA per Oktober 2022 adalah klaster kopi 91 desa; klaster agrikultur, olahan, pertanian, peternakan 540 desa; klaster perikanan dan kelauatan 201 desa; dan klaster wisata, kriya, budaya 228 desa.

Astra tidak hanya membantu dalam bentuk dana untuk mengembangkan desa wisata. Lebih dari itu, Astra juga memberikan pelatihan untuk personel-personel di desa wisata. "Karena nanti yang menjalankan adalah mereka. Setelah personilnya dilatih, ada organisasinya, itu yang menjaga keberlanjutan dari mereka. Baru setelah itu fasilitas," katanya.

Selain itu, Astra juga membantu desa wisata dalam hal pemasaran. Sebab, jika semua komponen sudah dipenuhi, tetapi tidak ada wisatawasan yang hadir, penduduk yang ada di desa wisata akan turun lagi semangatnya.

"Kita bantu untuk desa wisata dari sisi dananya mulai dari flying fox, homestay, meja, kasur, sampai bantal," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: