Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Kudeta Lewat Jokowi, Relawan Ganjar Pranowo Gak Akan Menang Lawan Megawati: Salah Lawan...

Dukung Kudeta Lewat Jokowi, Relawan Ganjar Pranowo Gak Akan Menang Lawan Megawati: Salah Lawan... Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Ketua DPP Bidang Politik Puan Maharani (kanan) dan Ketua DPP Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital Prananda Prabowo (kiri) mengangkat tangannya saat Penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Dalam Rakernas II PDIP tersebut menghasilkan empat rekomendasi eksternal yaitu Ideologi Pancasila, Sistem Politik dan Pemilu 2024, Pembangunan Desa, Pemenangan Pemilu, dan Agenda Startegis Partai. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

"Panggung ini untuk lebih menjelaskan kepada rakyat bagaimana Ibu Mega akan membuat keputusan yang lebih mementingkan kepentingan bangsa dan rakyatnya, bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi untuk kelompok atau pun golongan tertentu untuk meraih kekuasaan," ungkap pria yang akrab dipanggil Dias ini.

Megawati yang pernah duduk di kursi presiden RI bukanlah sosok yang dibutakan ambisi berkuasa sehingga menggunakan cara-cara kotorl, apalagi sampai memecah belah persatuan bangsa.

Baca Juga: Duet Pemersatu Bangsa, Anies Baswedan Tepat Dijodohkan Bareng Elite Megawati: Segeralah Deklarasi...

"Ibu Mega itu seorang negarawan, meskipun PDI Perjuangan pemenang pemilu pada 2014 dan 2019, dan Ibu Mega sebagai ketua umum PDI Perjuangan memberikan tempat kepada Bapak Ir Haji Joko Widodo (Jokowi) memimpin bangsa ini selama dua periode ini. Coba bandingkan partai pengusa sebelumnya berapa menterinya,” ungkap Dias.

Dias membeberkan bahwa Megawati Soekarnoputri semasa menjadi presiden juga telah mampu melahirkan produk undang-undang yang dirasakan rakyat Indonesia hingga saat ini.

“Contohnya saja, kebijakan semasa Presiden RI Hajah Megawati saat itu melahirkan undang-undang bahwa anggaran kesehatan dan pendidikan dalam mata anggaran baik APBN dan APBD harus diutamakan, kemudian peraturan pemilu di tangan rakyat atau pemilihan langsung yang terjadi saat ini,” tutur Dias.

Karena itu, Dias mengatakan percuma saja bikin tagar #MegaDikudeta yang sempat trending di media sosial Twitter. 

Baca Juga: Belum Putuskan AHY atau Aher, Harapan Anies Baswedan Jadi Next Jokowi Terancam: Jadinya Malah...

"Salah lawan jika ada pihak mau acak-acak kader Banteng pakai tagar tersebut, enggak berkualitas cara berkompetisinya, bisa dikatakan cara kampungan, pihak yang mau acak-acak PDI Perjuangan itu," tukas Dias.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: