Relawan Ganjar yang Doakan Presiden Jokowi Jadi Ketum PDIP Gantikan Megawati, Disebut Pakai Taktik Politik Adu Domba Kampungan!
Ketua Relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania), Immanuel Ebenezer (Noel), menilai adanya isu Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) menggantikan Megawati adalah adu-domba yang benar-benar kampungan.
Menurut Immanuel, Jokowi dan Ganjar adalah kader PDI Perjuangan yang setia dan tidak perlu diragukan lagi. Keduanya sudah teruji dalam perjalanan sebagai kader, hingga mencapai puncak penugasan dari PDI Perjuangan.
Baca Juga: Ingat Ada Megawati, Dukung Puan Maharani Bukan Berarti Melawan Ganjar Pranowo: Jangan Salah Tempat!
"Saya sangat kecewa, belum lagi ada pendaftaran calon, politik adu-domba kampungan sudah ‘ditayangkan.’ Tetapi saya yakin, masyarakat sudah melek politik, sudah bisa membedakan mana yang kira-kira masuk akal dan benar, mana yang tidak," ujarnya.
Menurut Immanuel isu tersebut tidak bermutu, dan dinilai tidak mewakili pandangan relawan Ganjar.
"Saya yakin pelontar isu adalah pihak musuh. Maksud mereka, supaya Ganjar tidak dicalonkan PDI Perjuangan, sehingga mereka tinggal berhadapan dengan calon yang ringan dan dinilai mudah dikalahkan,” kata Immanuel dalam keterangannya, Selasa (1/11).
Baca Juga: Diduetkan Sama Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil Gak Bisa Bawa Kemenangan: Dia Kurang Tegas!
Ia meyakini pihak yang mengadu domba pada akhirnya akan terbongkar. Karena itu menurutnya siapa yang memecah-belah keutuhan bangsa dan negara, dengan sendirinya akan dimusuhi publik.
Ia mengajak semua pihak untuk menjagokan calon masing-masing secara positif, bukan dengan merendahkan calon lain, apalagi dengan memecah-belah.
Ia menegaskan prinsip dan keyakinan yang dianut GP Mania, meninggikan calon (Ganjar Pranowo), tetapi tidak akan pernah merendahkan calon lain.
Baca Juga: Gak Cuma Megawati, Puan Maharani Ikut Diserang Relawan, Ganjar Pranowo Geram: Saya Cari Itu Orangnya
Agar masyarakat semakin yakin bahwa politik adalah sesuatu yang baik, maka para aktivis sosial dan partai harus terlebih dahulu menganut aliran bahwa kejujuran adalah kebijakan terbaik (honesty is the best policy).
“Maka lontarkanlah isu-isu yang benar, baik dan berguna,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty