Mardigu Sebut Rocky Gerung Pantas Jadi Presiden Indonesia 2024, Ade Armando: Absurd! Ini Pembodohan!

Mardigu, seorang motivator yang populer disapa Bossman mengatakan Rocky Gerung adalah orang yang cocok sebagai Presiden RI 2024. Karena menurutnya, kalau Rocky jadi presiden, Indonesia akan makmur secara merata.

Hal ini disampaikannya dalam sebuah video di kanal YouTube pribadinya, Mardigu bicara tentang cara mengubah Indonesia agar tidak lagi dikuasai oligarki.

Baca Juga: Bertemu Presiden PEA, Wapres Harap Kerja Sama Pembangunan School of Future Studies Terealisasi

Pegiat media sosial Ade Armando pun heran dengan argumen yang disampaikan Bossman ini. 

"Resep yang ditawarkannya sederhana. Kata dia pilih saja seorang presiden yang bisa disetir agar saat berkuasa bisa mengeluarkan peraturan-peraturan yang pro UMKM dan menghabisi kekuasaan oligarki," kata Ade Armando dalam tayangan Cokro TV di YouTube, dilihat pada Kamis (3/11/2022).

Ade melanjutkan, dalam video Mardigu kemudian menyarankan sosok presiden yang didorong sejatinya tidak perlu yang pintar-pintar amat yang penting gagah, berwibawa sehingga disukai rakyat.

Baca Juga: Pakar Sebut Alasan Prabowo Subianto Berhasil ‘Pikat’ Presiden Jokowi untuk Mendukungnya Jelang Pilpres 2024

"Bossman beranggapan bahwa pemimpin itu bisa diciptakan maka Indonesia di 2024 mendatang akan mendapatkan pemimpin baru. jadikan 2024 sebagai babak baru Indonesia," ujar Ade Armando.

Dorongan terhadap Rocky Gerung ini yang dianggap aneh dan menyesatkan oleh Ade Armando.

Menurutnya, Bossman bisa-bisanya membayangkan kalau ada konsultan atau lembaga penelitian politik tertarik dengan seorang kandidat politik hanya dengan mendorong figur tersebut secara terus menerus sehingga dia bisa menjadi capres.

Baca Juga: Henri Subiakto Yakini Anies Baswedan adalah Antitesa Presiden Jokowi, Tokoh NU Ini Beri Balasan Pedas: Henri Ingat, Lo Itu ASN!

"Itu kan absurd? Kok dia sama sekali mengabaikan fakta bahwa untuk bisa maju capres perlu ada suara partai politik. Buat saya ini jadinya pembodohan. Masyarakat Indonesia memerlukan pencerahan secara bersungguh-sungguh, bukan sembarangan," tegas Ade.