Ada tiga dosa besar dalam dunia pendidikan yang sampai saat ini masih terjadi, yakni Perundungan, Intoleran, dan Pelecehan Seksual. Hal tersebut menjadi sebuah pekerjaan rumah semua pihak.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (PSMA) Dinas Pendidikan Jawa Barat, I Made Supriatna, mengatakan dibutuhkan kolaborasi antara Disdik, pihak sekolah, Forum OSIS Jawa Barat (FOJB) dan peran orang tua. Dengan begitu, permasalahan ini bisa segera diatasi.
Meskipun demikian, peran OSIS di setiap sekolah sangat penting, karena OSIS ini bersentuhan langsung dengan semua murid.
"Saya berharap FOJB dapat menjadi agen pendidikan dengan membantu mencegah tiga dosa besar dalam dunia pendidikan," kata I Made Supriatna, dalam acara Rapat Kerja (Raker) Forum OSIS Jawa Barat dengan Dinas Pendidikan di Kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat Jl. Dr.Radjiman No.6 Kota Bandung, Kamis (4/11/2022).
Baca Juga: Perkuat Kebijakan Sinergikan Pendidikan Vokasi dengan Industri
Adapun, Ketua Umum FOJB, Ahmad Jamaludin, mengatakan pihaknya saat ini tengah membuat formulasi, agar tiga dosa besar dalam dunia pendidikan ini bisa segera teratasi. Maka, untuk menyelesaikan permasalahan ini, harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir sehingga pihaknya bisa memindai akar persoalan dari tiga dosa besar tersebut.
"Jadi nantinya FOJB akan fokus dulu terhadap kesehatan mental dan budi pekerti para pelajar. Karena dengan begitu akan ada pakem-pakem dalam berperilaku," ungkapnya.
Bahkan, dalam waktu dekat, FOJB akan menggelar kegiatan seminar kesehatan mental. Karena, menurut dia, setiap masalah yang ditimbulkan berawal dari mentalnya yang tidak sehat.
"Agenda terdekat FOJB akan mengadakan seminar kesehatan mental bagi pelajar. Persoalan mental dikalangan pelajar ini sangat penting," katanya.
Baca Juga: Gandeng Sequis, BWS Ajak Nasabah Siapkan Dana Pendidikan Sejak Dini
Dia menjelaskan, dengan adanya mental yang kuat, FOJB bisa mencetak para pemimpin yang memiliki mental yang kuat. Apalagi, lanjut dia, saat ini eranya media sosial, ketika ada pendapat yang tidak sesuai dengan keinginan warganet harus bisa tahan banting.
"Jadi memang untuk menjadi seorang pemimpin harus memiliki mental yang kuat. Jangan sampai menjadi pemimpin yang baperan. Dihujat dikit laporin ke polisi, dikritik sedikit langsung marah. Padahal kritik dan hujatan adalah obat agar kita terus berfikir tentang kemajuan bangsa," ungkapnya.
Baca Juga: Aruba Wi-Fi 6E Diminati Dunia Pendidikan, Wujudkan Ruang Kelas Digital Generasi Terbaru
Pada kesempatan yang sama, Dewan Pembimbing FOJB, Fadly, mengatakan siap menjadikan FOJB sebagai mitra dan agen pendidikan dalam mewujudkan pelajar juara.
"Kami telah berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintahan maupun pihak swasta seperti Telkom University, PT Paragon Technology and Inovation dan Pondok Inspirasi dalam menciptakan program program kerja demi menjadikan FOJB sebagai pabrik pemimpin muda dan pelajar juara," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: