Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Kota Sunni Darah Ulama Syiah Tumpah, Situasi Iran Benar-benar Kaos!

Di Kota Sunni Darah Ulama Syiah Tumpah, Situasi Iran Benar-benar Kaos! Kredit Foto: Reuters/WANA

Di antara pengacara yang menandatangani pernyataan itu adalah Saeid Dehghan, yang telah mewakili dua warga negara yang dipenjara di Iran atas tuduhan terkait keamanan.

Yang lainnya adalah Giti Pourfazel, yang termasuk di antara aktivis yang dipenjara karena menandatangani surat terbuka pada 2019 yang mendesak Khamenei untuk mengundurkan diri. Dia dibebaskan pada tahun 2021.

Baca Juga: Pakar: Iran Masih Menjadi Ancaman Keamanan Siber Utama bagi Negara Teluk

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan ratusan orang berkumpul pusat kota Karaj untuk memberi penghormatan kepada Hadis Najafi, seorang wanita muda yang ditembak mati oleh pasukan keamanan, menurut saudara perempuannya dan media sosial.

Para pengunjuk rasa di Karaj, yang terletak di sebelah barat ibukota Teheran, terlihat dalam sebuah video online membakar dan merobek "abah", jubah panjang yang dikenakan ulama Syiah.

Seorang anggota milisi garis keras Basij tewas di Karaj dan lima petugas polisi terluka dalam sebuah kerusuhan, kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan.

Human Rights Watch mengatakan pihak berwenang Iran telah meningkatkan serangan mereka terhadap perbedaan pendapat dan protes yang meluas dengan mengajukan tuntutan keamanan nasional yang meragukan terhadap aktivis yang ditahan dan melakukan pengadilan yang sangat tidak adil.

“Aparat keamanan Iran yang kejam menggunakan setiap taktik dalam bukunya, termasuk kekuatan mematikan terhadap pengunjuk rasa, menangkap dan memfitnah pembela hak asasi manusia dan jurnalis, dan pengadilan palsu untuk menghancurkan perbedaan pendapat yang meluas,” kata Tara Sepehri Far, peneliti senior Iran di Human Rights Watch.

“Namun setiap kekejaman baru hanya memperkuat mengapa orang Iran menuntut perubahan mendasar pada otokrasi yang korup.”

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: