Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Sukri Tamma menilai saat ini komposisi capres masih sangat dinamis. Termasuk capres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Artinya, ada kemungkinan, figur yang saat ini menguat, bisa berubah total nanti.
Seperti KIB yang hingga saat ini belum mendeklarasikan capres-cawapres. KIB belum memiliki figur yang potensial menang di pilpres untuk diusung sendiri, meskipun Golkar telah menunjuk Airlangga Hartarto.
Pasalnya, saat ini hanya tiga figur yang mencuat dan itu sudah ada yang memiliki. Pertama, Prabowo Subianto yang merupakan figur Gerindra. Kedua Anies Baswedan yang sudah menjadi milik Nasdem.
Ketiga, Ganjar Pranowo adalah kader PDIP. "Dan bisa jadi PDIP justru akan mendorong Ganjar, karena elektabilitas Puan Maharani yang stagnan," kata Sukri.
Sementara di KIB sendiri, selama ini hanya Airlangga Hartarto yang selalu diangkat oleh Golkar. Namun, secara elektabilitas dan survei capres, ia juga tidak begitu bagus.
Ditambah lagi, teman koalisi Golkar: PPP dan PAN selama ini justru terlihat lebih melirik figur lain. Bahkan banyak ke Ganjar, seperti PPP Sulsel.
Nah, jika seandainya PDIP mendeklarasikan Ganjar sebagai capres, kemungkinan KIB akan menyatu.
"Karena partai itu, kan, mengusung untuk menang. Jadi kemungkin KIB tidak akan paksakan untuk dorong figur sendiri di luar tiga figur itu," jelas Sukri.
Baca Juga: Sebut Jokowi Punya Pengaruh dalam Menentukan Capres, Hasto PDIP: Sebagai Kepala Negara...
Termasuk Gerindra, bisa saja merapat dengan koalisi lainnya dan Prabowo undur diri sebagai capres. Sebab, secara elektabilitas, Prabowo juga cenderung stagnan hingga turun.
"Jadi semua itu bisa saja terjadi dalam politik. Bahkan Anies pun belum tentu jadi maju yang sampai saat ini juga belum cukup suara untuk diusung," jelas Dekan FISIP Unhas itu.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum memiliki figur kuat sebagai capres. Ada potensi bergabung ke poros PDIP.
Itu jika PDIP pada akhirnya memutuskan mengusung Ganjar Pranowo. Jika sebaliknya PDIP mengusung Puan Maharani, Ganjar bisa maju sebagai capres di KIB yang merupakan koalisi tiga parpol: PPP, Golkar, dan PAN.
Untuk KIB, Sulsel akan menjadi saksi penting koalisi ini. Ketiga parpol akan melanjutkan pembahasan koalisi di Makassar, hari ini, Minggu, 6 November. Meski demikian pertemuan ini hanya sekadar pertemuan biasa saja.
Soal siapa figur KIB yang bakal dideklarasikan sebagai capres, itu dipastikan belum diumumkan.
Pertemuan tersebut disebut hanya sosialisasi visi dan misi koalisi kepada seluruh kader di Sulsel di acara yang akan berlangsung di Gowa dan Hotel Dalton, Minggu, 6 November.
Ketua Bappilu Golkar Sulsel La Kama Wiyaka memastikan itu. Ia mengatakan, pertemuan ini hanya untuk penyampaian visi dan misi yang diprogramkan KIB demi kemajuan Indonesia ke depan. Sejak awal KIB terbentuk, tidak ada kesepakatan soal capres dan cawapres.
Sehingga wajar jika masing-masing partai menyebut figur masing-masing. Mengenai figur Capres yang akan dideklarasikan nanti, itu menjadi ranah DPP masing-masing partai dan belum untuk saat ini. Capres KIB kemungkinan akan diumumkan pada April 2023.
Baca Juga: Bursa Capres-Cawapres: Pengamat Sebut Faktor Ini Juga Menaikkan Popularitas Ridwan Kamil
"Sekarang masih fokus menyatukan misi dan merumuskan visi yang diemban KIB 25 tahun kedepan," jelas La Kama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty