Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Instruksi Wapres Ma'ruf Amin, Mahasiswa NU Diharapkan Turut Serta Sosialisasikan Ekonomi Syariah

Instruksi Wapres Ma'ruf Amin, Mahasiswa NU Diharapkan Turut Serta Sosialisasikan Ekonomi Syariah Kredit Foto: Setwapres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengharapkan kalangan mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU) untuk terus aktif meningkatkan literasi masyarakat tentang ekonomi syariah khususnya di tingkat makro atau teoritis. Pasalnya, tingkat literasi masyarakat mengenai ekonomi syariah secara makro masih relatif rendah.

Namun, saat ini praktik pengembangan ekonomi syariah khususnya di Indonesia sudah sangat baik.

Baca Juga: Motivasi Ratusan WNI, Wapres Ma'ruf Amin Luncurkan Beasiswa Baznas di Mesir

“Sekarang banyak pembicaraan terkait ekonomi syariah hanya di tingkat mikro (praktik). Nah yang dibutuhkan juga saat ini adalah tentang makro-nya, filosofinya, tentang ekonomi syariah ini perlu untuk terus dikembangkan,” pinta Wapres saat menerima audiensi jajaran Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir di Hotel Royal Maxim Palace Kempinski, Kairo, Republik Arab Mesir, Minggu (06/11/2022).

Menurut Wapres, dalam meningkatkan literasi masyarakat salah satunya dengan memperbanyak tulisan atau karya ilmiah yang membahas tentang teori dan filosofi dari ekonomi syariah.

“Meskipun gerakannya sudah masif sampai kita membuat berbagai hal terkait ekonomi syariah, tetapi mengubah pemikiran yang sifatnya teoritis dan filosofis terkait ekonomi syariah secara makro, ini mungkin perlu banyak tulisan (ilmiah),” ujarnya.

Wapres juga meminta PCINU Mesir agar terus menjaga pola berpikir NU yang moderat, dinamis, dan tetap ber-manhaj atau memiliki dasar keilmuan yang jelas.

“Dahulu NU pernah juga menjadi konservatif khususnya sebelum Muktamar NU di Lampung pada 1992, sehingga lahirlah apa yang disebut sistem pengambilan keputusan di lingkungan NU yang saya namakan sebagai dinamisasi pemikiran,” terang Wapres.

“Itulah kerangka berpikir NU, dia tidak statis, tidak liberal, tapi dia moderat, dinamis, tapi juga ber-manhaj,” imbuhnya.

Untuk itu, Wapres mengharapkan agar pola pemikiran NU tersebut terus dipakai khususnya oleh kalangan mahasiswa NU untuk menyikapi segala persoalan, termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kita boleh mendengar berbagai pendapat, tetapi kita harus saring apakah memenuhi kriteria pola pemikiran NU atau tidak,” ujarnya.

Baca Juga: Tuntut Mundurnya Jokowi, Habib Rizieq Cs Dinilai Jualan ''Indonesia Lebih Baik'' Demi Ambisi Politik

Sebagai contoh, sambung Wapres, terkait adanya perdebatan bahwa muslim kaffah tidak NKRI dan NKRI tidak muslim kaffah, NU menyikapi hal ini dengan pendekatan bahwa keduanya tidak saling bertentangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: