Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunci Utama Hadapi Resesi, Zulkifli Hasan: Sinergi di Level Global!

Kunci Utama Hadapi Resesi, Zulkifli Hasan: Sinergi di Level Global! Kredit Foto: Martyasari Rizky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengingatkan bahwa kerja sama pada level global maupun nasional adalah kunci penting dalam menghadapi ancaman resesi. Sejauh ini, Indonesia masih memperlihatkan tren positif dalam menjaga tingkat inflasi dan mempertahankan kinerja perdagangan. 

Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara pada kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Muhammadiyah Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Senin (7/11/2022). 

Baca Juga: Jaga Stabilitas Harga, Zulkifli Hasan Pastikan Keamanan Stok Beras di PIBC

"Indonesia akan semakin maju kalau kita berkolaborasi dan bekerja sama, itu kunci penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas Zulkifli Hasan, mengutip sebagaimana dalam rilisnya, Selasa (8/11/2022). 

Menurutnya, tantangan berat perekonomian di setiap negara dapat dihadapi dengan kerja sama antara seluruh pihak. Selain itu, kerja sama juga diperlukan dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju pada 2045. 

“Kita patut bersyukur karena di tengah tantangan global, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72% YoY pada kuartal III-2022. Neraca Perdagangan Indonesia juga surplus selama 29 bulan berturut-turut. Bahkan, pada Januari-September 2022, surplus mencapai US$39,87 miliar. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari hasil sinergi seluruh para pemangku kepentingan dalam menjaga perekonomian nasional,” ucap Zulhas. 

Terkait kondisi perdagangan internasional Indonesia, Mendag Zulkifli Hasan memaparkan bahwa sudah waktunya Indonesia fokus bermitra dagang dengan negara nontradisional dan mulai semakin memanfaatkan toll way yang disiapkan Kementerian Perdagangan melalui perjanjian perdagangan internasional. 

“Kemendag memprioritaskan penetrasi pasar ekspor nontradisional melalui promosi, misi dagang, dan pembentukan kerja sama perdagangan melalui skema Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA), maupun Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA),” imbuhnya. 

Sedangkan, di dalam negeri, lanjut Zulhas, harga barang kebutuhan pokok saat ini terpantau stabil. “Untuk minyak goreng curah yang menjadi tugas khusus dari Presiden RI, saat ini harganya sudah di bawah harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp13.800 per liter. Selain itu, Minyakita juga sudah tersedia di 34 provinsi termasuk Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah memenuhi kebutuhannya,” imbuhnya. 

Baca Juga: NasDem Buka-bukaan, Ternyata Deklarasi Koalisi Buat Anies Baswedan Bisa Batal!

Zulhas juga menegaskan bahwa Kemendag selalu memberi perhatian kepada para petani sawit dengan menjaga harga tandan buah segar (TBS). "Di Sumatra ini banyak petani sawit. Kami terus mengusahakan agar para petani sawit juga sejahtera. Kami terus menjaga harga TBS terkendali," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: