Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laporan Polisi Pakistan Soal Percobaan Pembunuhan, Partai Imran Khan Ngamuk: Itu Ejekan!

Laporan Polisi Pakistan Soal Percobaan Pembunuhan, Partai Imran Khan Ngamuk: Itu Ejekan! Kredit Foto: Getty Images/AFP/Wakil Kohsar
Warta Ekonomi, Islamabad -

Polisi di Pakistan telah mengajukan laporan tentang serangan pekan lalu terhadap mantan Perdana Menteri Imran Khan, yang ditembak dan terluka di kaki selama pawai protes. Tapi itu telah dikritik sebagai "ejekan" oleh partainya.

Pihak berwenang di provinsi timur Punjab, tempat penembakan itu terjadi, mengajukan apa yang dikenal sebagai laporan informasi pertama (FIR) pada Senin (7/11/2022) menyusul perintah dari Mahkamah Agung negara itu.

Baca Juga: Pakistan Memanas, Partai Imran Khan bakal Demo Pemerintah Usai Upaya Pembunuhan

Pengadilan menanyai pejabat tinggi di kepolisian Punjab pada Senin dan mengeluarkan peringatan untuk mendaftarkan FIR dalam waktu 24 jam.

Laporan polisi diajukan di bawah undang-undang anti-teror dan menyebut Naveed Ahmed sebagai tersangka penyerang. Dia ditangkap di lokasi serangan pada 3 November.

Pemimpin partai Khan Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) mengkritik laporan polisi sebagai “ejekan keadilan”.

“Ini adalah FIR yang tidak berarti. Itu bahkan tidak sebanding dengan kertas yang ditulisnya,” kata pejabat PTI Asad Umar kepada Al Jazeera.

“Kami tidak menerimanya dalam bentuk dan bentuknya saat ini dan kami akan mengejar semua jalan untuk mencari keadilan,” tambahnya.

Ejaz Chaudhary, pejabat senior partai lainnya yang bersama Khan di kontainer ketika serangan itu terjadi, mengatakan itu adalah cerminan yang tepat dari keadaan di Pakistan di mana seorang mantan perdana menteri merasa sulit untuk mendaftarkan kasus polisi.

“Pemimpin negara yang paling populer diserang di siang hari bolong, namun dia tidak bisa mendaftarkan kasusnya. Dia telah meminta selama berhari-hari namun polisi hanya memberikan alasan yang lemah,” kata Chaudhary kepada Al Jazeera.

Khan, 70, memimpin pawai di ibu kota, untuk menuntut pemilihan, dari kota Wazirabad di Punjab bersama dengan sejumlah besar pendukung ketika dia ditembak. Dia pulih di rumah sakit Lahore selama tiga hari sebelum dipulangkan pada hari Minggu.

Satu orang tewas dalam serangan itu dan 13 lainnya luka-luka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: