Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

INDEF Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2022 Melambat

INDEF Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2022 Melambat Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2022 akan melambat secara moderat. Adapun levelnya akan berada di kisaran 5,3%.

Faktor pemicu perlambatan adalah peningkatan inflasi yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Hal ini didorong oleh melandainya harga energi dan pangan yang diikuti oleh pelemahan nilai tukar.

"Terjadi tren peningkatan laju pertumbuhan triwulanan (yoy) sejak mengalami -5,32% di triwulan II-2020 hingga 5,72% triwulan III-2022, namun tidak mudah berlanjut ke triwulan IV-2022," jelas INDEF dikutip melalui pers rilisnya, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV Butuh Sokongan Percepatan Belanja APBN

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2022 tak terlepas dari bayang-bayang low base effect pada tahun sebelumnya. Tercatat, pertumbuhan ekonomi di triwulan III-2021 hanya mencapai 3,51% dan menjadi triwulan tersuram pada 2021. Hal ini tercermin pada kinerja sektoral. Misalnya, sektor transportasi dan pergudangan pada triwulan III-2022 yang mencetak pertumbuhan tertinggi sebesar 25,81% setelah sebelumnya mengalami konstraksi -0,72% pada periode sebelumnya. Hal senada juga terjadi pada sektor akomodasi makan dan minum.

Namun, INDEF menduga low base effect tinggal tersisa sedikit pada triwulan IV-2022. Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi akan sulit melampaui capaian triwulan III-2022.

"Peningkatan inflasi serta suku bunga acuan Bank indonesia juga akan berdampak pada kenaikan cicilan rumah, kendaraan, dan pinjaman lainnya, sehingga akan mengurangi disposible income rumah tangga," tambah INDEF.

Selain itu, risiko geopolitik yang masih tinggi dan pertumbuhan banyak negara mitra dagang Indonesia yang menurun juga menjadi salah satu faktor perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2022. Sebab, perusahaan akan berpikir ulang untuk investasi, khususnya pada sektor manufaktur yang berorientasi ekspor.

Dengan kondisi tersebut, INDEF memprediksi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di 2022 sebesar 5,1%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: