Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Bisa Gak Bergantung Pabrikan Barat Kalau Pesawat Tempur KF-21 Boramae Sukses

Indonesia Bisa Gak Bergantung Pabrikan Barat Kalau Pesawat Tempur KF-21 Boramae Sukses Kredit Foto: Reuters

Selain itu, sambung Eris, bila Indonesia selalu membeli pesawat tempur dari luar negeri akan menimbulkan ketergantungan terhadap negara pembuat. Indonesia juga dikhawatirkan tidak akan mempunyai kemampuan teknologi pesawat tempur karena tertinggal setelah dibanding negara lain dan tak memiliki kemampuan upgrade.

“Kalau negara pembuat pesawat tempur itu mengembargo kita, Indonesia akan kesulitan mendapat suku cadang lagi. Selain itu, kalau kita hanya bisa membeli, mahal karena tergantung pada OEM sehingga biaya operasi dan perawatan yang tinggi,” tegas Eris.

Dia mengatakan akan lebih baik Indonesia membuat sendiri melalui program bersama Korea Selatan ini sehingga bisa membuka peluang ekspor ke negara-negara lain yang membutuhkan. 

“Kalau membuat sendiri tentu akan mengurangi ketergantungan pada luar negeri. Biaya operasional lebih murah dengan konsep perawatan yang sesuai serta biaya dapat ditekan.

Kita juga bisa mempunyai kemampuan teknologi pesawat tempur untuk menjaga tetap up-to-date dan dapat dimanfaatkan untuk industri pertahanan lain dan nonpertahanan,” lanjutnya.

Dalam workshop tersebut juga hadir Direktur Umum Senior Program KPX Group di Defense Aqcuisition Program Administration (DAPA) Korsel Brigjen (purn) Jung Kwang-sun.

Menurut Jung Kwang-sun, ide awal kerja sama Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang pertahanan itu telah terjalin sejak 2010 lalu. Menurutnya, banyak manfaat yang bisa didapat Indonesia melalui program tersebut.

“Menurut saya ini dapat menjadi pelajaran penting bagi Indonesia. Melalui perpaduan teknologi dari kedua negara, Indonesia bisa mendapatkan sejumlah manfaat, terutama bisa memiliki jet tempur yang diinginkan TNI AU,” ujar Jung Kwang.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: