Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Jadi Gelap, Listrik di Kherson Ukraina Dipulihkan Rusia Lagi

Gak Jadi Gelap, Listrik di Kherson Ukraina Dipulihkan Rusia Lagi Kredit Foto: Reuters/Gleb Garanich
Warta Ekonomi, Moskow -

Otoritas yang didirikan Kremlin di wilayah selatan Ukraina Kherson mengatakan pada Selasa (8/11/2022) bahwa listrik telah sepenuhnya dipulihkan ke kota utamanya, setelah menyalahkan Kyiv atas serangan yang mengganggu pasokan air dan listrik.

Kota Kherson adalah pusat kota pertama yang direbut oleh Rusia setelah Moskow mengumumkan "operasi militer khusus" pada Februari dan telah mengalami pemadaman setelah serangan hari Minggu di mana Moskow dan Kyiv saling menyalahkan.

Baca Juga: Geger Wajib Militer Rusia Ditawan di Wilayah Luhansk, Penasihat Mendagri Ukraina: Para Pria Dilemparkan ke Lubang-lubang Basah

"Ada listrik, meskipun ada sabotase dan serangan," Kirill Stremousov, wakil kepala wilayah Kherson yang ditunjuk Rusia mengatakan di media sosial Selasa.

Pasukan Ukraina telah mendorong lebih dekat ke kota itu dalam beberapa bulan terakhir dan penangkapannya oleh Kyiv akan menjadi kekalahan signifikan bagi Moskow.

Berita pada hari Minggu tentang pemadaman menyusul laporan dari pejabat Rusia bahwa bendungan Kakhovka, juga di Kherson, telah dirusak oleh serangan Ukraina.

Bendungan itu memasok semenanjung Krimea, yang dicaplok Moskow pada 2014 dan digunakan sebagai landasan peluncuran untuk awal kampanye di Ukraina.

Secara terpisah, dinas keamanan Rusia (FSB) mengumumkan penangkapan sembilan anggota "kelompok intelijen dan sabotase" pasukan Ukraina.

FSB dalam sebuah pernyataan menuduh kelompok itu merencanakan serangan terhadap pejabat senior Rusia yang bekerja di Kherson.

Bahan peledak, granat, amunisi dan bom mobil disita selama penangkapan dan penyelidikan terhadap "terorisme internasional" dibuka, kata FSB.

Saat Ukraina melakukan serangan balasan di selatan, pasukan Moskow mengatakan mereka akan mengubah Kherson menjadi "benteng".

Mereka telah berminggu-minggu mengorganisir penarikan warga sipil dari wilayah Kherson saat pasukan Ukraina maju, yang disebut Kyiv sebagai "deportasi."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: