Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Tengah Ancaman Resesi, Transformasi Jadi Kunci Bank DKI Hadapi Tahun 2023

Di Tengah Ancaman Resesi, Transformasi Jadi Kunci Bank DKI Hadapi Tahun 2023 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Resesi dunia diperkirakan akan terjadi pada tahun depan. Bank DKI telah menyiapkan strategi transformasi di beberapa lini, yakni transformasi bisnis, transformasi IT, dan transformasi sumber daya manusia untuk menghadapi tahun 2023. 

Direktur Ritel & Syariah Bank DKI, Babay Parid Wazdi mengungkapkan bahwa hal tersebut dilakukan dalam menjaga pertumbuhan bisnis Bank DKI. 

"Kita melakukan transformasi digital landing, sekarang menyalurkan kredit multiguna dan kredit micro bisa di lakukan secara online. Di bidang SDM kita bahkan membentuk learning center untuk menggodok SDM Bank DKI. Bahkan kita ingin SDM kita menjadi resources untuk DKI dan nasional," ujar Babay Parid, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Baca Juga: Fokus Pertumbuhan yang Sehat dan Berkelanjutan, Bank DKI Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 28,83%

Kemampuan Bank DKI dalam menjaga kinerja serta mempertahankan tingginya kecukupan modal di tengah pandemi, membuat Bank DKI berhasil menyabet penghargaan sebagai The Strongest Big Regional Bank by Capital yang diterima langsung oleh Direktur Ritel & Syariah Bank DKI, Babay Parid Wazdi dalam gelaran CNBC Indonesia Awards 2022 di Jakarta (9/11).

Babay mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada Bank DKI, baginya penghargaan ini menjadi simbol optimisme atas capaian kinerja yang diraih oleh seluruh insan Bank DK.

“Apresiasi dan terima kasih kami berikan kepada nasabah, mitra kerja, maupun pemangku kepentingan yang senantiasa meletakkan kepercayaannya kepada produk dan layanan Bank DKI sehingga kami dapat terus tumbuh di tengah pandemi Covid-19” ujarnya.

Baca Juga: Catatkan Pertumbuhan Kinerja Positif, Bank DKI Jadi Bank BPD Terbaik Versi BIFA 2022

Babay Parid menjelaskan, seiring dengan adaptasi yang terjadi selama pandemi Covid-19, Bank DKI tetap mampu menorehkan kinerja melalui perbandingan dengan BPD lain didasari pada tujuh indikator rasio keuangan yakni CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Assets), ROE (Return on Equity), LDR (Loan Deposits Ratio), BOPO (Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional), Net Interest Margin (NIM) serta Giro Wajib Minimum (GWM). “Melalui kecukupan modal tersebut, Bank DKI dapat menyalurkan kredit namun dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” ucapnya. 

Dalam kesmepatan yang sama, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi turut menyampaikan, sampai dengan kuartal III-2022, Bank DKI membukukan pertumbuhan Laba bersih sebesar 28,83% (YoY), dari semula sebesar Rp564 miliar pada September 2021, menjadi sebesar Rp726 miliar pada September 2022.

Selain itu, Bank DKI juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 26,82% (YoY), dari sebelumnya Rp36,9 triliun di September 2021 menjadi Rp46,7 triliun pada September 2022. 

Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan perbaikan kualitas aset yang ditandai dengan penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) gross dari semula 2,93% pada September 2021, menjadi 1,81% pada September 2022 dengan Loan at Risk (LAR) 13,68% yang sebelumnya 17,32% di periode sama tahun lalu.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Arie menyampaikan bahwa Bank DKI tetap mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 29,51%, dari semula sebesar Rp47,1 triliun pada September 2021, menjadi sebesar Rp60,9 triliun pada September 2022.

Baca Juga: Perluas Akses Penyaluran Kredit, Bank DKI Pimpin Kredit Sindikasi untuk BFI Finance Senilai Rp1,6 Triliun

Berbagai pencapaian kinerja tersebut mendorong peningkatan total aset sebesar 26,90% dari semula Rp59,29 triliun pada September 2021, menjadi Rp75,24 triliun pada September 2022. 

Adapun penghargaan ini sekaligus menjadi semangat bagi Bank DKI untuk terus berinovasi, dan melanjutkan Transformasi yang dimulai sejak tahun 2021 dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan kepada nasabah, serta turut mampu berkontribusi dalam mendorong laju perekonomian Indonesia ditengah dan pasca pandemi Covid-19.

“Kemampuan Bank DKI untuk bertahan, bahkan memberikan pertumbuhan yang positif di tengah pandemi Covid-19 menjadi indikator keberhasilan dari program Transformasi 5.0 yang telah diinisiasi Bank DKI sejak tahun 2021,” tutup Arie.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: