Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menparekraf Apresiasi e-VoA Dukung Pengembangan Pariwisata RI dan Pelaksanaan KTT G20

Menparekraf Apresiasi e-VoA Dukung Pengembangan Pariwisata RI dan Pelaksanaan KTT G20 Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi langkah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang meluncurkan Aplikasi electronic Visa on Arrival (e-Voa).

Menurutnya, E-Voa merupakan bentuk dukungan dari Kemenkumham untuk pengembangan pariwisata Indonesia termasuk pelaksanaan KTT G20. Aplikasi e-Voa ini merupakan sebuah inovasi yang memungkinkan dan mempermudah wisatawan mancanegara (wisman) melakukan pembayaran VoA sebelum tiba di Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Luncurkan e-VOA, Bukti Akselerasi terhadap Efisiensi Pelayanan Keimigrasian

Selain itu, keberadaan aplikasi ini akan mempermudah dan menghemat waktu karena wisatawan tidak perlu menukar mata uangnya dulu ke mata uang Rupiah untuk membayar VoA.

"Jadi, jalur transaksi yang tersedia dapat menggunakan kartu kredit atau kartu debit yang termasuk dalam jaringan Visa atau Mastercard," kata Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno secara hybrid, Kamis (10/11/2022),

Sandiaga menjelaskan penerapan e-Voa ini akan diberlakukan secara bertahap, dengan mengutamakan layanan VoA di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Untuk tahap awal, e-Voa hanya dapat diakses oleh wisman dari 26 negara teratas pengguna VoA.

Baca Juga: Imigrasi Siapkan Skenario Layanan Keimigrasian Khusus G-20, Delegasi Tak Perlu Tatap Muka ke Konter

"Bagi WNA yang menggunakan VoA akan dikenai biaya Rp500.000 dan VoA berlaku hingga 30 hari, serta dapat diperpanjang satu kali untuk mendapatkan tambahan 30 hari lagi," jelasnya.

Tingkatkan Kunjungan Wisman

Ke depan, Menparekraf berharap penggunaan aplikasi ini dapat lebih diperluas ke lebih banyak negara yang menerima VoA. Karena kemudahan dokumentasi dan administrasi sangat mempengaruhi keinginan wisatawan untuk berkunjung atau berlibur ke suatu negara.

"Penerapan e-VoA diharapkan dapat berkontribusi nyata untuk mendorong masuknya wisatawan mancanegara," kata Sandiaga.

Ia optimistis tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia akan terus meningkat dan diharapkan dapat mencapai batas atas target yang sebelumnya telah ditetapkan yakni antara 1,8 juta sampai 3,6 juta. Hal ini tidak lepas dari terus meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke berbagai destinasi di tanah air.

Baca Juga: Sandiaga Uno Optimistis Kinerja Parekraf di Kuartal IV-2022 Tumbuh Positif

"Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada September 2022 meningkat signifikan, sebesar 10,8 persen atau mencapai 538 ribu pengunjung dibanding periode yang sama di tahun 2021," kata Sandiaga.

Jika dibandingkan pada Agustus 2022, tingkat kunjungan wisman naik sebesar 5,5 persen. Adapun lima negara terbesar asal wisman adalah Australia, Singapura, Malaysia, India, dan Inggris.

"Berarti pada September ini meneruskan satu trajectory yang sangat positif. Dengan capaian pada September 2022 ini berarti total angka (kunjungan wisman) sepanjang 2022 adalah 2,4 juta pengunjung," ujar Menparekraf Sandiaga.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Resmikan Warung ala Indonesia di London

Jika angka kunjungan wisman sebesar 500 ribu per bulan dapat dipertahankan selama tiga bulan, yakni Oktober, November, dan Desember, maka diharapkan target batas atas kunjungan wisman sebesar 3,6 juta pada tahun 2022 dapat terpenuhi.

"Saya mulai berandai-andai karena saya senang melihat tentang tren ke depan. Kalau misalnya kita di Oktober, November, dan Desember itu masing-masing bisa maintain di angka 500.000 (wisman) maka kita akan dapat tambahan 1,5 juta. Ditambah 2,4 juta kemungkinan kita akan mendekati angka 3, 9 juta dan mudah-mudahan 4 juta. Di atas target kita, di ambang batas atas," ujar Sandiaga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: