Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin, mengatakan, penghimpunan zakat, wakaf, sedekah, dan infak oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) masih sangat rendah. Wapres menyebutkan, potensi zakat yang di Baznas belum mencapai 10%.
"Sekarang ini masih sangat rendah. Mendekati baru, belum 10 potensi zakat kita. Belum wakafnya juga masih rendah sekali," kata Wapres dalam keterangannya setelah menyerahkan program bantuan BAZNAS Microfinance Masjid kepada jemaah Masjid At Taqwa, di Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (11/11/2022).
Baca Juga: Wapres Maruf Amin akan Berbicara di Konferensi Iklim COP 27
Menurut Wapres, apabila potensi zakat, wakaf, infak, serta sedekah dapat dioptimalkan, dirinya meyakini tidak ada orang miskin di negara ini. "Apabila potensi zakat, infaq, sedekah, dan wakaf ini bisa kita optimalkan, saya yakin tidak ada orang miskin di Indonesia," ucapnya.
Wapres mengungkapkan, umat Islam yang bersedekah, baik itu sedekah wajib seperti zakat, serta sedekah yang sunnah seperti infak disebut sebagai ziswaf. Karena itu, jika pendapatan ziswaf makin besar dapat memberikan manfaat kepada ratusan jiwa.
"Kalau pendapatan ziswafnya ini makin besar, pasti nilai manfaatmya kepada masyarakat makin besar dan makin banyak, dan sekarang ini masih sangat rendah," ucap Wapres.
Wapres berharap ke depan BAZNAS dapat mengembangkan potensi zakat baik secara luas sampai ke pelosok negeri. "Untuk zakat pasti akan dikembangkan secara nasional dan terus yang sesuai dengan wilayah kerja Baznas memang seluruh Indonesia.
"Itu kita harapkan lagi bahwa tahun depan akan bisa lagi supaya lebih banyak dan lebih banyak daerah," tegas Wapres.
Pimpinan BAZNAS RI, Rizaludin Kurniawan, menyatakan, untuk sementara BAZNAS telah menyalurkan sekitar Rp1,7 miliar untuk membantu perkembangan jemaah. Angka ini kemungkinan masih akan bertambah. Karenanya, BAZNAS ingin mengembangkan pemberian bantuan agar lebih luas sehingga makin banyak masyarakat rentan yang terbantu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: