Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Jebakan, Mundurnya Pasukan Rusia dari Kherson Cuma Akal-akalan Belaka!'

'Jebakan, Mundurnya Pasukan Rusia dari Kherson Cuma Akal-akalan Belaka!' Warga Ukraina mengendarai kendaraan lapis baja, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Donesk, Ukraina, 3 Oktober 2022. | Kredit Foto: Reuters/Zohra Bensemra
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Ukraina mencurigai penarikan pasukan Rusia dari kota Kherson hanya “jebakan” dan meyakini Kremlin tidak akan mengambil keputusan untuk melepaskan kekuasaan di kota pelabuhan itu.

Selain mengumumkan keputusan untuk mundur dari Kherson, Rusia sebelumnya juga menyampaikan rencana evakuasi puluhan ribu warga dari kota yang dicaploknya itu.

Baca Juga: Agenda Pemersatu Bangsa di G20 Indonesia Dipuji Rusia: Inilah Gagasan yang Ditunggu

Meski demikian, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyebut strategi ini sebagai “jebakan” yang diciptakan para sosok pimpinan di Kremlin untuk menciptakan kesan panik.

“Pasukan terbaik mereka masih ada di sana. Tidak ada yang pergi. Kami melihatnya dan tidak memercayai mereka,” ujar Zelensky kepada harian asal Italia, Corriere della Sera, pada akhir Oktober.

Bulan lalu, Al Jazeera juga melaporkan bahwa salah satu prajurit Ukraina yang menolak disebutkan namanya turut meragukan kebeneran pengumuman Rusia itu. Menurutnya, pemberitaan tersebut tampak terlalu diperhitungkan.

“Kami tidak tertipu karena rencana itu [tampak] terlalu disengaja dan dirancang untuk menciptakan keriuhan media, untuk menciptakan suasana tertentu,” kata prajurit itu.

Ia juga menambahkan bahwa kota Kherson begitu strategis dan hampir tidak mungkin ditinggalkan oleh Rusia.

Terlepas dari berbagai keraguan, salah seorang pejabat regional di Kherson, Serhiy Hlan, meyakini bahwa Rusia akan benar-benar mundur dari wilayah itu karena pasukannya tidak lagi dapat menahan serangan Ukraina yang didukung oleh tank-tank yang disediakan oleh negara Barat.

“[Keputusan] ini merupakan akhir dari serangan balik Ukraina yang dimulai pada Agustus,” kata Hlan dalam pernyataannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: