Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Integrasikan 25 Juta Data, Holding Ultra Mikro Jangkau Nasabah dengan Sentuhan Digitalisasi

Integrasikan 25 Juta Data, Holding Ultra Mikro Jangkau Nasabah dengan Sentuhan Digitalisasi Holding Ultra Mikro. | Kredit Foto: BRI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Data menjadi aspek kunci dalam memetakan dan menjangkau masyarakat yang selama ini belum terlayani oleh lembaga keuangan formal. Pentingnya integrasi data ini turut menjadi sorotan dalam pembentukan Holding Ultra Mikro yang dipimpin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Direktur Utama BRI Sunarso dalam acara Talkshow Financial Inclusion Talk yang diselenggarakan dalam rangka mendukung presidensi G20 ini mengungkapkan bahwa integrasi data nasabah menjadi salah satu prioritas utama dalam awal pembentukan Holding Ultra Mikro. Pihaknya menyebut bahwa ketersediaan data yang akurat akan memudahkan perseroan dalam mengidentifikasi layanan keuangan yang paling sesuai dan dibutuhkan oleh nasabah, terutama pelaku usaha ultra mikro dan mikro.

Baca Juga: Dongkrak Kunjungan Wisman, BRI Berikan Fasilitas Pembayaran Online dalam e-Visa

"Pembentukan holding menjadikan kami memiliki data yang sangat besar. Saat ini sudah mengintegrasikan 25 juta data. Apa gunanya? Kita bisa meng-asses perilaku para pelaku usaha mikro dan digunakan untuk meningkatkan kebutuhan literasi pemberdayaan mereka. Mudah-mudahan dengan solidnya pemberdayaan dari BRI di ultra mikro, akan terjadi akselerasi naik kelas. Nah, kepada 3 entitas apa impact-nya? Kita bisa memberikan layanan produk lebih baik lagi. Pembiayaan lebih besar lagi," tegasnya, dalam keterangannya, Sabtu (12/11/2022).

Holding Ultra Mikro memiliki target besar untuk melayani sebanyak 45 juta nasabah ultra mikro. Sebanyak 30 juta nasabah di antaranya bahkan belum mendapatkan akses layanan keuangan. Oleh sebab itu, Sunarso menekankan Holding yang dipimpin BRI Ini punya peran besar sebagai garda terdepan dalam mewujudkan Inklusi keuangan di Indonesia.

Selain data, integrasi layanan juga ditempuh Holding Ultra Mikro sebagai upaya efisiensi. "Jadi penyatuan dari resources, kantor-kantor fisik. Terutama yang dimiliki BRI. Co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) adalah salah satu bentuknya, di dalamnya ada Pegadaian layanannya ada di situ, kemudian PNM juga ada disitu, kemudian mereka berkolaborasi untuk men-deliver layanan lebih banyak lagi," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: