Guntur Romli Sindir Demokrat: Hanya Mau Modal Survei, Padahal Tak Bisa Jadi Jaminan
Pegiat media sosial Guntur Romli menyindir Partai Demokrat. Sindirannya itu mengarah pada rasa percaya diri Partai Demokrat yang ia sebut hanya berlandaskan pada hasil survei.
"Demokrat hanya mau modal survei, padahal tidak bisa jadi jaminan," kata dia dalam video unggahan Youtube Cokro TV, dikutip Sabtu (12/11/2022). Ia mencontohkan hasil Pilkada DKI 2017 lalu yang menunjukkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berada di nomor paling buncit. Padahal, namanya merajai berbagai hasil survei.
Selain itu, pada Pemilu 2019 lalu Demokrat juga kalah dari PKS. Demokrat hanya memperoleh suara 7,7%, di saat PKS mampu mengantongi suara 8,21%.
Baca Juga: Bukan NasDem, Partai Ini Disebut Paling Banyak Menyerap Dukungan Pemilih Anies Baswedan
Sindiran Guntur Romli menanggapi sikap PKS dan Demokrat yang tengah bersemangat menggandeng Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang. Baik PKS maupun Demokrat berusaha untuk merebut tahta calon wakil presiden untuk mendampingi Anies yang diusung sebagai calon presiden oleh Partai NasDem.
"Kecuali, posisi cawapres itu seperti tiket yang ada harganya. Kalau soal harga tiket, itu bisa diberikan ke pihak lain," ujarnya. "Parpol itu ibarat calo tiket. Pencaloan politik memang bukan hal yang asing. Bisa saja terjadi."
Meski begitu, ia melihat potensi Anies Baswedan menemui jalan buntu akibat aktivitasnya yang dinilai hanya menjadi juru kampanye Partai NasDem. Guntur Romli berpendapat PKS dan Demokrat bisa jadi tak berkoalisi dengan Anies karena khawatir hanya Partai NasDem yang memperoleh keuntungan.
"Pencapresan Anies secara sepihak oleh NasDem sebenarnya bisa dilihat sebagai off side dalam politik. Kalau benar mau berkoalisi, mengapa hanya melakukan langkah sepihak? Bagi yang waras pun langkah Surya Paloh bisa dilihat sebagai bentuk penguasaan dan politik posesif kepada Anies Baswedan," paparnya.
"Deklarasi harus sepaket, capres dan cawapres, yang mana cawapres diambil dari tokoh parpol-parpol itu. Jadilah buntu, mentok semua, bersikeras dengan keinginan masing-masing," pungkas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Boyke P. Siregar