Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kedewasaan Jokowi Berpolitik Bikin Analis Tergelitik: Dia Tak Berani Reshuffle, Makanya Cuma Berani...

Kedewasaan Jokowi Berpolitik Bikin Analis Tergelitik: Dia Tak Berani Reshuffle, Makanya Cuma Berani... Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang menunjukkan ketidak dewasaan dalam berpolitik, kata analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah.

Menurutnya, sikap Jokowi terhadap Partai NasDem kini telah berubah semenjak Anies Baswedan dideklarasikan menjadi bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.

Baca Juga: Presiden Tak Hadiri HUT NasDem, Medsos Makin Panas: Ini Fakta! Jokowi Mulai Menjauh dari Paloh dan NasDem

Pandangan Dedi tersebut disampaikan menanggapi soal Jokowi yang tak hadir dalam acara HUT Partai NasDem ke-11 dan belum memberikan ucapan selamat.

"Jokowi menunjukkan ketidakdewasaan politik, cukup terlihat bagaimana perubahan sikap Jokowi pasca-Nasdem usung Anies Baswedan, ini memprihatinkan karena Jokowi sebagai Presiden rupanya masih miliki kepentingan politik praktis," kata Dedi saat dihubungi, Sabtu (12/11/2022).

Selain itu, Dedi menilai sikap Jokowi yang mengalami perubahan juga ditandai dengan adanya sinyal mendukung Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan.

"Ia berulang kali nyatakan dukungan pada Prabowo, sementara publik tahu saat ini hanya ada Prabowo dan Anies yang sudah dideklarasikan, terlebih dukungan Jokowi itu tidak saja di acara Gerindra, melainkan di Partai lain juga," ungkapnya.

Dedi mengatakan, sikap Jokowi yang ditunjukan kekinian ke NasDem, lantaran Jokowi dianggap tak berani melakukan reshuffle atau perombakan kabinet.

"Jokowi tidak miliki keberanian lakukan reshuffle terhadap Nasdem, karena faktor pengaruh SP (Surya Paloh) yang kuat. Hasilnya, Jokowi hanya berani bersikap seperti itu," tuturnya.

"Nasdem cukup konsisten berada di pemerintahan sampai Jokowi lakukan reshuffle, hal ini agar simpati publik tetap ada di Nasdem, jika Nasdem keluar maka ia dianggap tidak sejalan dengan Jokowi," sambungnya.

Lebih lanjut, Dedi menyampaikan, ke depan NasDem harus kuat karena meskipun tidak direshuffle, sangat mungkin Nasdem akan hadapi tekanan cukup berat.

Terlebih, kata dia, semisal menteri-menteri di Nasdem akan mendapat pengawasan lebih ketat dari menteri yang lain, kesalahan Nasdem akan ditunggu banyak pihak.

"Jika asumsinya karena faktor mengusung Anies, maka bisa saja Jokowi tidak dipengaruhi orang lain, tetapi sikap Jokowi dipastikan akan dimanfaatkan pihak lain," tuturnya.

"Megawati sekalipun, tidak akan suka dengan cara Jokowi menekan Nasdem. Megawati sejauh ini cukup ksatria dalam kontestasi politik," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: