Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Hadiri Forum G20, Warganet Cari Keberadaan Ganjar Pranowo: Jadi Pembicara di Mana?

Anies Baswedan Hadiri Forum G20, Warganet Cari Keberadaan Ganjar Pranowo: Jadi Pembicara di Mana? Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bloomberg CEO Forum yang digelar pada Jumat, 11 November 2022, merupakan salah satu rangkaian kegiatan G20 yang digelar di Bali. Forum ini membahas konsep pembangunan dan pemindahan administrasi negara ke Nusantara di Pulau Kalimantan.

Dalam acara tersebut, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil turut diundang menjadi pembicara. Hal itu lantas menjadi sorotan warganet. Pasalnya, dua tokoh tersebut kini ramai dibicarakan masuk dalam bursa capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

Baca Juga: PKS Buka-bukaan Gagalnya Deklarasi Koalisi Perubahan Dukung Anies Capres 2024: Nggak Boleh Ada Pemodal Besar yang Kuasai Kami

Bahkan, sejumlah netizen menanyakan mengapa Ganjar Pranowo tidak diundang dalam forum tersebut. Hal ini merujuk pada seringnya Anies dan Ganjar disandingkan sebagai dua tokoh yang bakal jadi sosok capres terkuat pada Pilpres mendatang.

"Pak Ganjar jadi Pembicara di mana? Serius nanya," kata akun @uba***.

"Gubernur Jawa Tengah gak di undang yaa???" tanya akun @evo***90.

Sontak pertanyaan tersebut memancing komentar netizen yang lain. Menurut mereka, wajar Ganjar Pranowo tidak diundang karena dianggap hanya seorang Youtuber.

"Lah pan dia mah Youtuber katanya," balas akun @fau***yah.

"Iyah bukan Gubernur cuman youtuber heheh," komentar akun @fat***.

Sementara itu, dikutip dari akun Instagramnya, Anies Baswedan menyampaikan bahwa sebuah kehormatan diundang sebagai pembicara dalam acara Bloomberg NEF Summit, salah satu side event di G20 dan B20, di Nusa Dua Bali.

Dia berbagi pengalaman tentang berbagai upaya yang telah dilakukan di Jakarta selama 2017-2022 dalam menghadapi perubahan iklim. Menurutnya, Jakarta telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 26% pada 2020, ini bahkan melampaui target penurunan 30% di 2030.

Baca Juga: Gara-Gara Foto Bareng Anies di Tempat Durian, Wakilnya Bobby Disanksi Gerindra

Pencapaian luar biasa ini dimungkinkan berkat 3 prinsip yang selalu dipegang:

  1. Selesaikan dari akar masalahnya: mengubah kota yang tadinya car oriented development menjadi Transit Oriented Development;
  2. Kolaborasi adalah kunci: kami berkolaborasi dengan berbagai organisasi, pemangku kepentingan, dan mengajak warga kota terlibat juga;
  3. Evidence-based policy: pengambilan kebijakan harus selalu berdasarkan pada data dan ilmu pengetahuan. Meminta masukan dari para ahlinya, termasuk belajar dari kota/ negara lain di dunia yang juga menghadapi masalah serupa.

Yang paling penting, menurut Anies, harus ada kemauan politik yang kuat (strong political will) untuk menerjemahkan kebijakan menjadi aksi dan mengalokasikannya dalam anggaran.

"G20 memiliki peran yang menentukan dalam upaya kita menghadapi krisis iklim. Maka diperlukan integrasi vertikal antara pemerintah nasional dengan pemerintah-pemerintah lokal. Setiap kebijakan di tingkat lokal harus selaras dengan kebijakan dan target di level nasional," tulis Anies Baswedan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: