Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

NasDem Bertepuk Sebelah Tangan Usai Terus-terusan 'Dicuekin' Jokowi, Pengamat Sebut Reshuffle Menterinya Makin Jelas: Padahal...

NasDem Bertepuk Sebelah Tangan Usai Terus-terusan 'Dicuekin' Jokowi, Pengamat Sebut Reshuffle Menterinya Makin Jelas: Padahal... Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai NasDem kembali berhembus kencang usai kealpaan kepala negara Indonesia tersebut pada acara HUT NasDem ke-11, Jumat (11/11/2022). Hal ini turut ditanggapi oleh Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro.

"Padahal keduanya (Jokowi dan NasDem) sahabat kental. Kini, relasi persahabatan tersebut bertepuk sebelah tangan. Dimulai tidak berpelukan di HUT Golkar, tidak mengucapkan selamat, dan tidak mendukung Anies Capresnya Surya Paloh. Berbeda sekali saat Jokowi mengendorse Airlangga saat HUT Golkar dan Prabowo saat di HUT Perindo," papar Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca Juga: Kedewasaan Jokowi Berpolitik Bikin Analis Tergelitik: Dia Tak Berani Reshuffle, Makanya Cuma Berani...

Agung menilai, penyebab keretakan dua sahabat ini adalah pencapresan Anies Baswedan oleh Partai NasDem. Tanggapan Jokowi maupun mitra koalisinya kurang positif. Ini wajar saja karena Anies dianggap antitesa Jokowi dan efek sisa kekalahan Pilkada DKI Jakarta.

Lantas apa imbas keretakan ini bagi NasDem? Kata Agung, secara institusional, kemungki­nan menteri-menteri NasDem akan kena reshuffle. Apalagi saat masa pra-kampanye hingga kampanye berlangsung. Kritik dan saran akan dilancarkan bertubi-tubi kepada pemerintah sebagai konsekuensi logis narasi perubahan yang dibawa Anies.

Baca Juga: Muncul Desakan Reshuffle Menteri NasDem dari Lingkar Kekuasaan Jokowi Imbas Deklarasi Anies Baswedan, Surya Paloh: Saya Belum...

"Tidak mungkin melempar nara­si kritis jika masih ada di dalam," ucapnya.

Kedua, Poros Perubahan Indonesia yang diinisiasi NasDem ber­sama PKS dan Partai Demokrat bakal semakin menguat. Namun, ada pula kemungkinan lobi tingkat tinggi membubarkan koalisi ini.

"Sehingga jumlah pasangan capres-cawapres masih dinamis. Apalagi muncul tsunami politik atau keadaan luar biasa yang mengubah konstelasi baik di partai maupun capres-cawapre­snya," katanya.

Sebelumnya, Paloh tetap menganggap Jokowi sebagai sahabat. Dia tak mempersoalkan Jokowi tak memberi ucapan selamat. Paloh memaklumi kesibukan presiden yang sedang berada di Phnom Penh, Kamboja menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN.

Baca Juga: Desakan Reshuffle 'Tendang' Menteri NasDem Muncul Setelah Deklarasi Anies Baswedan, Surya Paloh: Saya Tak Pernah Dengar dari Presiden...

"Mudah-mudahan akan ada waktu berikan ucapan. Presiden Jokowi adalah presidennya Partai NasDem. Presiden Jokowi secara personal adalah seorang sahabat. Yang menerima segala kekurangan dan kelebihan sa­habat," kata Paloh dalam HUT ke-11 NasDem, di Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Paloh menegaskan, NasDem sampai hari ini masih berada di dalam koalisi pemerintahan dan tetap akan mendukung penuh kebijakan Jokowi sampai akhir masa jabatan.

Baca Juga: Yakin Jokowi Tak Akan Reshuffle Menteri, Surya Paloh: Presiden Tahu Arti Keberadaan NasDem

Menurut Paloh, penilaian Jokowi yang tidak suka kepada NasDem, itu adalah upaya yang dilakukan secara sistemik dan sengaja untuk merusak hubungan dua sahabat tersebut.

"Lain halnya kalau memang sungguh-sungguh sahabatnya NasDem Presiden Jokowi yang menyatakan selamat tinggal NasDem, saya tidak butuh Anda. Tapi itu bukan, bukan, bukan keinginan dan harapan kita. Itu kemenangan mereka yang tak ingin stabilitas nasional," tam­bahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: