Dididik dengan Keras Sejak Kecil, Sandiaga Uno Sadar Betul Pentingnya Disiplin Tak Pakai Kompromi
Kerja keras adalah disiplin waktu. Itulah yang disampaikan Sandiaga Uno dalam video YouTube bertajuk "Sandiaga Uno Sharing Tentang Bekerja Keras dan Pentingnya Membaca Buku". Sejak di perkuliahan, Sandi akan duduk paling depan untuk menyimak dosen.
Sandi menuturkan bahwa orang tuanya mendidik ia dengan sangat keras ala orang tua zaman dahulu yang sampai dipukul dengan sabuk. Kalau telat bangun pagi, pasti ada hukumannya, apalagi kalau nilai jelek, hukumannya sudah pasti menyeramkan.
Karena dididik sekeras itulah Sandi menyadari bahwa disiplin tidak memiliki kompromi. Baik disiplin terhadap diri sendiri, disiplin terhadap waktu atau disiplin terhadap pekerjaan. Sandi tidak pernah bekerja secara asal-asalan karena itulah didikan sang ibu.
Baca Juga: Sandiaga Uno Yakin Brand Indonesia Mampu Bersaing di Ranah Internasional
"Kerja keras itu adalah seluruh dasar dari usaha kita," tutur Sandi.
Sebelum jadi pengusaha, Sandi bahkan hadir lebih awal di kantor dan pulang lebih malam sebagai wujud kerja kerasnya. Meski banyak orang berpikir Sandi 'menjilat', namun ia hanya ingin bekerja keras.
Selain kerja keras, Sandi juga hobi baca buku sampai matanya minus 11 sebelum dioperasi. Sampai-sampai rekan kerjanya menganggap Sandi sebagai pusat informasi karena ia membaca tak hanya dari buku atau koran, tetapi email, artikel online dan lain sebagainya. Sandi menuturkan, dari banyaknya kisah sukses pengusaha yang fenomenal, kerja keras dan membaca buku adalah kesamaan di antara semuanya.
Sandi mengatakan bahwa menjadi perfeksionis sangat amat boleh tetapi tetap harus bersyukur sebagaimana empat pilar kerja keras yang dipegang Sandi, yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Karena manusia bisa merencanakan, tetapi Tuhan-lah yang memutuskan.
Sandi menuturkan bahwa entrepreneurship bukanlah profesi, melainkan mindset pengusaha yang pandai mencari peluang, selalu mencari rahasia di balik kesuksesan orang, dan tidak senang melihat orang lain susah, melainkan iba. Itulah mindset entrepreneurship yang diemban Sandi hingga hari ini.
Kemudian, Sandi melanjutkan bahwa ia selalu membuat skala prioritas yaitu kewajiban dengan Tuhan hingga prioritas di dalam keluarga. Meski intensitas pertemuan Sandi dengan keluarganya tak sesering orang lain, namun Sandi sangat menjaga kualitasnya yang tidak hanya setor muka tetapi komunikasi dua arah, diskusi dan berbicara dari hati ke hati. Bagi Sandi, doa ibu adalah kunci utama dari setiap kesuksesan.
"Kunci kesuksesan seorang pengusaha adalah bagaimana ia mengelola keluarganya. Karena jika keluarganya tidak bisa ia kelola, bagaimana dengan usahanya," tutur Sandi.
Bahkan, setiap kali Sandi menilai mitra, ia akan melihat dari hubungan keharmonisannya dengan keluarganya. Karena pada akhirnya, di ujung hari yang lelah, hanya keluarga tempat kita berpulang.
Video lengkapnya:
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: