Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Strategi Calon Koalisi Pengusung Anies Baswedan Nggak Main-main! Kubu Jokowi Bisa Tersudut, Siap-siap Aja!

Strategi Calon Koalisi Pengusung Anies Baswedan Nggak Main-main! Kubu Jokowi Bisa Tersudut, Siap-siap Aja! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masih belumnya PKS dan Demokrat mengambil keputusan mengikat untuk mendekalrasikan dukungan koalisi pengusung Anies Baswedan menyusul NasDem jadi sorotan.

Alotnya keputusan yang diduga karena sama-sama mau jatah cawapres Anies Baswedan ini dinilai hanya mementingkan kepentngan partai sendiri berharap coattail effect dibanding suara rakyat yang mengharapkan Anies bisa maju di Pilpres.

Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun turut berkomentar. Refly membeberkan analisisnya mengenai skenario lain dimana deklarasi sengaja ditunda-tunda demi kepentingan strategis koalisi pengusung Anies Baswedan.

Baca Juga: Program Anies Baswedan di Jakarta Mulai 'Ditenggelamkan', Rocky Gerung Sebut Peserta G20 Bakal Bingung: Mereka Diundang Tetapi…

“Bisa jadi ditunda-tundanya ini adalah taktik,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (15/11/22).

Menurut Refly, skenario tersebut memiliki kaitan dengan langkah Jokowi terhadap NasDem yang berani memilih Anies.

Baca Juga: Buzzer Teriak-teriak Minta NasDem Mundur dari Kubu Pemerintah Gegara Anies Baswedan, Refly Harun: Ngapain Mundur? Harusnya Jokowi…

Refly menilai NasDem memang menginginkan selama mungkin ada di pemerintahan meski bersama PKS dan Demokrat mendukung Anies Baswedan. Pun sebaliknya, Jokowi berpikir selama Anies belum resmi jadi capres dan itu yang diharapkan, maka NasDem masih bisa “dikuasai”.

“Agar NasDem tidak buru-buru ditendang oleh Pemerintahan Jokowi, karena Jokowi masih berharap Anies tidak dapat kereta 20%,” jelas Refly.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: