Hakim Agung Terjerat Kasus Korupsi, Waketum Partai Garuda Keheranan: Kenapa Semuanya Jadi Salah Jokowi Sih?
Teddy Gusnaidi mengaku heran dengan adanya pihak yang menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait ditetapkannya dua oknum hakim agung sebagai tersangka korupsi baru-baru ini. Salah satunya adalah kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Hakim Agung Sudrajad Dimyati.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Garuda itu merespons permintaan mantan Hakim Agung Gayus Lumbuun yang menuntut Jokowi bertanggung jawab atas kasus korupsi Hakim Agung.
Baca Juga: Sambut Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Gigin Praginanto Sentil Pendukung Jokowi yang Kerap Hina Arab
"Salah seorang hakim agung menjadi tersangka dugaan suap oleh KPK, tapi yang disalahkan adalah Jokowi, bahkan mantan Hakim Agung Gayus Lumbuun menuding ini terjadi karena Presiden Jokowi terlalu sibuk urusan politik dan ekonomi daripada hukum dan penegakan hukum," kata Teddy dalam keterangan tertulis, Selasa (15/11).
Teddy menjelaskan kalau penegakan hukum dianggap lemah, orang-orang yang melakukan korupsi aman-aman saja. Namun, saat ini berbagai pihak yang dulu tampak sulit tersentuh dan dianggap punya privilege mulai tersentuh.
"Siapapun, tidak terkecuali itu orang-orang dekat Presiden Jokowi," tegasnya. Dia juga menilai jika hukum dianggap lemah, orang-orang sangat mudah melakukan korupsi dan lolos dari jerat hukum.
Namun yang terjadi, ketika ada yang coba-coba mengakali untuk melakukan korupsi kini tetap saja terdeteksi dan terjerat hukum. Untuk itu, Teddy menilai hukum sudah ada di sana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: