Cara Mengatasi Karyawan yang Terjerat Pinjol, Pelaku Usaha Wajib Tahu dan Bantu!
Percaya atau tidak, karyawan yang terjerat utang pinjol bisa membuat organisasi 'rusak'. Paling tidak, itulah yang dikatakan Roy Shakti yang merupakan pakar utang dan kartu kredit. Pinjaman online biasanya menyasar karyawan dengan kondisi keuangan menengah ke bawah.
Roy mengatakan bahwa pada dasarnya pinjol ini baik, tetapi bisa merusak perusahaan karena bunga yang ditanggung peminjam bisa dikenakan sejak di awal.
Dalam video YouTube bertajuk "Tips Mengatasi Karyawan yang Terjerat Hutang / Pinjol | Roy Shakti", Roy mencontohkan semisal mengajukan pinjaman Rp3 juta, bisa saja yang masuk hanya Rp2,5 juta. Tetapi cicilannya harus dibayarkan tiap dua minggu sebesar Rp1 juta.
Nah, inilah yang menjerat. Mereka bisa saja melakukan money game pada diri mereka sendiri dengan meminjam uang di pinjol lain untuk membayar pinjol pertama. Dan bos di perusahaan bisa saja diteror pinjol tersebut sehingga sangat merugikan.
Baca Juga: Cara Menghadapi Debt Collector Pinjol Hanya dengan Modal Rp50 Ribu
Oleh karena itu, Roy membagikan cara mencegahnya, yaitu dengan memberikan edukasi kepada karyawan. Biasanya beberapa perusahaan memberikan sarana konsultasi karyawan dengan personalia mereka.
Bisa juga dibantu dibayarkan oleh perusahaan untuk kemudian dipotong gaji. Tetapi, jika utang yang menumpuk sudah belasan atau puluhan juta, perusahaan juga pastinya akan enggan membantu. Oleh karena itu, jika tak sengaja terlibat pinjol, langsung konsultasikan dengan perusahaan.
Pinjol memang akan selalu memberikan tekanan psikologis kepada para kreditur yang pembayarannya macet. Tujuannya adalah untuk membuat panik dan mencoreng harga diri mereka agar mereka terdesak untuk membayar pinjaman.
Karena itulah pinjol merupakan pinjaman dengan jaminan aset digital. Dengan Anda menginstal aplikasi pinjol dan mengizinkan mereka mengakses seluruh data Anda, itu berarti Anda membiarkan mereka untuk menyimpan dan menjadiman jaminan data-data Anda.
"Untuk teman-teman, ketika ada karyawan yang terlibat pinjol, jangan melihat itu sebagai pelaku tetapi lihatlah sebagai korban," ujar Roy. "Korban dari ketidaktahuannya, dan korban dari semena-menanya pinjol."
Roy mengungkap bahwa pinjol saat ini sangat mengerikan, ibaratnya seperti rentenir abad ini. Karena mereka akan menggunakan data Anda, lebih baik Anda yang menghubungi kontak di data Anda untuk memberi tahu bahwa sedang terjerat pinjol agar mereka mengabaikan telepon atau terror dari pinjol tersebut.
"Jadi enggak usah malu," ujar Roy.
Meski demikian, Roy mengungkap bahwa ada utang yang baik dan ada yang buruk, tergantung pada bagaimana pengelolaan utang itu sendiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: