Rocky Gerung Sebut Bohong Kalau PDIP Gak Ketar-Ketir Lihat Anies Baswedan Disambut Baik Gibran Rakabuming

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran bertemu dengan Anies Baswedan di Solo. Pertemuan antara Anies dan Gibran berlangsung secara tertutup di Andrawina Restaurant, Hotel Novotel, Solo sekitar pukul 07.40 WIB. Gibran pun disambut Anies di Lobby Hotel.

Dalam pertemuan yang berlangsung 40 menit itu, Anies Baswedan maupun Gibran mengaku berbagi pengalaman terutama soal transportasi perkotaan dalam pertemuan itu.

Baca Juga: Bertemu Anies Baswedan, Manuver Gibran bin Jokowi Nggak Main-main: Politik Bambu!

"Tadi kita ngobrol tentang kendaraan umum ya. Jadi pengalaman di Jakarta tentang pengembangan kendaraan umum yang mudah-mudahan bermanfaat,” ungkap Anies Baswedan.

Menanggapi pertemuan keduanya, pengamat Politik Rocky Gerung menyebut PDIP ketar-ketir dengan pertemuan Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan, kemarin.

Pasalnya, Rocky menilai bahwa pertemuan itu berpotensi mempengaruhi langkah politik Gibran yang merupakan kader potensial PDIP.

Bisa saja, menurutnya, Gibran di kemudian hari melangkah tanpa PDIP. Karena, kata Rocky, PDIP adalah partai yang berkarakter kolot, sedangkan Gibran anak muda.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sebut Anies Baswedan Sedang Tukar Guling Dukungan dengan Gibran Rakabuming

Dia mengatakan, kini Gibran tengah mencari identitas politiknya dengan banyak belajar dan mengunjungi sejumlah tokoh, salah satunya dirinya dan Anies.

"Itu yang dikhawatirkan PDIP bahwa PDIP itu partai yang terlalu old school!" terang Rocky dikutip dari kanal YouTubenya, Rabu (16/11/2022).

Rocky menyebut, PDIP bukanlah partai yang berkarakter millennial, bahkan menurutnya anak muda tidak melirik PDIP.

Baca Juga: Pasang Badan Soal Tuduhan PDIP ke Anies Baswedan, Mardani Ali: Cuekin!

"Saya tuh setiap hari bergaul dengan millennial. Mereka menganggap PDIP itu partai yang lama atau usang," ucapnya.

Dengan demikian, menurut Rocky, Gibran tidak mau terbawa identitas PDIP yang usang. Wali Kota Solo itu justru ingin melepas identitas tersebut dan membangun citra baru sebagai millennial.