Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di KTT G20, Erdogan Tiru Ancaman yang Diterima Turki: 'Ingat Sejarah, Ingat Tempat'

Di KTT G20, Erdogan Tiru Ancaman yang Diterima Turki: 'Ingat Sejarah, Ingat Tempat' Kredit Foto: Reuters/Mast Irham
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggunakan tribun G20 untuk mengulangi ancaman terselubung terhadap Yunani pada Rabu (16/11/2022), mengatakan kepada wartawan Turki "dapat datang tiba-tiba suatu malam" dan bahwa tetangganya harus "mengingat tempatnya" dan "mengingat sejarah."

Selama konferensi pers di Bali, Erdogan mengatakan bahwa upaya Yunani untuk meningkatkan kehadiran militernya di pulau Aegean “tidak ada artinya,” menambahkan bahwa “semua pesawat dan senjata yang datang tidak akan berguna.”

Baca Juga: Bicara Empat Mata di G20 Indonesia, Biden dan Erdogan Hasilkan Kesepakatan Luar Biasa

Erdogan telah meningkatkan retorikanya melawan Yunani dalam beberapa bulan terakhir, di tengah apa yang dilihat Ankara sebagai peningkatan pembangunan militer di pulau-pulau Aegean Yunani, dekat garis pantai Turki.

Ini bukan pertama kalinya Erdogan mengucapkan ancaman khusus ini, yang mengacu pada “Bir Gece Ansizin Gelebilirim,” sebuah lagu yang populer saat invasi Turki ke Siprus utara pada tahun 1974.

September lalu, Erdogan sudah mengatakan bahwa Turki bisa “datang tiba-tiba suatu malam,” mengarahkan Athena untuk membuat perbandingan dengan invasi Rusia ke Ukraina.

“Kita berisiko menyaksikan lagi situasi yang serupa dengan yang saat ini terjadi di beberapa bagian lain Benua kita,” tulis Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias saat itu dalam surat kepada NATO, Uni Eropa, dan PBB.

Pada bulan September, UE menyatakan keprihatinannya atas komentar Erdogan, sementara Departemen Luar Negeri AS menyebut mereka "tidak membantu" dan mengulangi bahwa kedaulatan Yunani atas pulau-pulau Aegea "tidak dipertanyakan".

Meskipun menjadi sekutu NATO, negara-negara tetangga telah berselisih selama beberapa dekade karena sejumlah perselisihan bilateral, termasuk batas laut dan perselisihan Siprus yang telah berlangsung lama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: