Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sam Bankman-Fried Masih Optimis Raksasa Crypto FTX Miliknya Bisa Bangkit Lagi, Gimana Caranya?

Sam Bankman-Fried Masih Optimis Raksasa Crypto FTX Miliknya Bisa Bangkit Lagi, Gimana Caranya? Kredit Foto: Twitter/financelygroup
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, masih mengungkap janji-janji manis dengan mengatakan masih ada cukup nilai untuk membayar simpanan pelanggan yang ditahan dan membangun kembali kerajaan crypto nya yang tengah sekarat.

Dalam utas tweet pria berusia 30 tahun itu mengatakan dia masih berharap ada masa depan untuk FTX pasca-kebangkrutan.

"Apa yang bisa saya coba lakukan? Tingkatkan likuiditas, buat pelanggan utuh, dan mulai kembali," tulisnya kepada 1 juta pengikutnya di Twitter. “Yang bisa saya lakukan hanyalah mencoba. Saya sudah cukup gagal untuk bulan ini, dan sebagian dari diri saya berpikir saya mungkin akan berhasil.”

Baca Juga: Founder Ethereum Buka Suara soal Kasus 'Penipuan' FTX Sam Bankman-Fried, Ini Katanya!

Untuk pertama kalinya sejak FTX dan 130 anak perusahaan afiliasinya mengajukan kebangkrutan Jumat lalu, Bankman-Fried menerbitkan nomor spesifik mengenai kualitas neracanya.

Melansir Fortune di Jakarta, Kamis (17/11/22) Bankman-Fried mengklaim kelompok itu masih memiliki aset senilai USD9 miliar (Rp141 triliun) dengan harga sekarang. Ini dicocokkan dengan kewajiban tunai yang harus dipenuhi sebesar USD8 miliar (Rp125 triliun).

Secara teori, hal itu dapat dianggap sebagai kabar baik bagi pelanggan, karena menunjukkan bahwa 'udara panas' di neraca sebagian besar telah mengempis, meninggalkan fondasi yang lebih kokoh untuk bekerja. Bahkan ketika nilainya menurun dalam beberapa minggu terakhir, tampaknya masih ada cadangan aset senilai USD1 miliar (Rp15,6 triliun) bersih yang dapat dilikuidasi.

Masalahnya adalah menurut rekening Bankman-Fried sendiri, USD3,5 miliar (Rp54 triliun) dari keseluruhan aset perusahaan tidak likuid, yang berarti mereka tidak dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai untuk memenuhi klaim. Ini bisa berupa apa saja, mulai dari properti yang dimiliki hingga kontrak derivatif yang dibuat khusus untuk eksotik yang jarang diperdagangkan dan sulit ditentukan harganya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: