Untuk pemasaran, sejauh ini hasil produksi tambak garam didistribusikan selain di wilayah NTT juga ke berbagai wilayah di Indonesia, yaitu Kalimantan Barat, Papua, Surabaya, Kab Timor Tengah Utara, Kab Timor Tengah Selatan. Harapannya, dengan peningkatan produktivitas garam NTT dapat dipasarkan untuk wilayah yang lebih luas.
Wilayah Oeteta dan Merdeka merupakan satu dari wilayah Teluk Kupang yang sudah dimanfaatkan sebagai tempat dilakukannya kegiatan tambak garam. Berdasarkan hasil uji lapangan, terdapat 2.673,1 Ha lahan potensial yang direkomendasikan sebagai lokasi pengembangan tambak garam prioritas.
Selama ini, lahan yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat NTT untuk tambak garam sebesar 285 Ha dengan total 91 kelompok petambak. Volume produksi tahun 2022 yang dihasilkan oleh masyarakat NTT sendiri sudah mencapai 595,787 ton.
Tambak garam yang ada dioperasikan dengan metode geomembrane dan tradisional. Untuk itu, Menteri Trenggono mendorong masyarakat untuk memproduksi garam dengan model yang lebih maju agar produktivitas garam NTT dapat maksimal.
Baca Juga: Potensi Besar Datangkan Cuan, KKP Ajak Pelaku Usaha Berinvestasi di Pengolahan Rumput Laut
Sebagai informasi, belum lama ini Presiden Joko Widodo menandatangani Perpres 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional. Kebijakan ini mengamanatkan pemerintah pusat dan daerah melakukan percepatan pembangunan sentra garam untuk memenuhi kebutuhan garam nasional, meliputi garam konsumsi dan garam kebutuhan industri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: