Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Sering Dikritik Sana-sini, Ini Sebenarnya Cobaan Agar Jadi Presiden Terbaik

Anies Baswedan Sering Dikritik Sana-sini, Ini Sebenarnya Cobaan Agar Jadi Presiden Terbaik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia, Refly Harun mengomentari Anies Baswedan yang menurutnya sering mendapatkan kritikan hingga hujatan. 

Dia mengatakan, ini adalah salah satu tantangan dalam kompetensi yang saat ini diikuti Anies yaitu Pilpres 2024.

Refly juga meyakini apa yang dilewati Anies akan membuatnya menjadi presiden terbaik.

“Jadi kalau misalnya Anies pengen menjadi presiden yang terbaik, ya dia harus berani berkompetisi dengan siapapun,” kata Refly melansir dari youtube channelnya, Jumat (18/11/22).

Baca Juga: Anies Baswedan Jadi Pembicara di G20, Refly Harun: Memang Kelihatan Kelas Internasionalnya!

“Kalau orang itu tidak berkompetisi paling tidak dia harus berani menghadapi serangan dari manapun, termasuk misalnya diuji kapasitasnya oleh banyak kelompok bahkan tim ahli sekalipun,” tambah Refly.

Ia juga menyampaikan empat aspek yang harus dimiliki oleh presiden Indonesia di masa depan. 

“Bagi saya 4 aspek ini penting dimiliki oleh presiden Indonesia dimasa depan. Yang pertama, dia harus orang yang menjunjung konstitusi. Kemudian menghargai dan melindungi hak asasi. Lalu, menumbuhkan demokrasi dan memberantas korupsi. Itu empat hal yang harus dikuasai dan merupakan bidang yang dekat dengan saya,” kata Refly.

Disisi lain, Refly mengakui bahwa setiap orang atau bahkan para calon presiden Indonesia memiliki kelemahan. 

Baca Juga: Refly Harun Bandingkan Presiden Jokowi dan Anies Baswedan: Kalau Forum Internasional Anies Jauh Lebih Bunyi

Namun, ia mengatakan pemimpin harus dipilih berdasarkan Primus Inter Pares. Yaitu prinsip untuk memilih pemimpin dari orang yang paling baik, orang yang paling hebat, orang yang paling nomor satu diantara kita.

Kalau yang kita pilih itu orang biasa saja, misalnya kepala rumah tangga kita, calon suami begitu mungkin kita bisa memakluminya,” jelas dia. 

“Tapi karena yang dicari adalah Primus Inter Pares untuk memimpin bangsa ya haruslah orang terbaik diantara kita. Makanya sekali lagi  yang terbaik diantara kita harusnya dialah yang menjadi pemimpin kita,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: