Adhityani menyebut iklim itu kaitannya sangat erat dengan kehutanan dan lahan. Tetapi, ke depannya, strategi iklim indonesia harus sangat mengandalkan mitigasi di sektor energi.
"Karena berdasarkan proyeksinya Bappenas, kalau misalnya tidak terjadi apa-apa, maka emisi gas rumah kaca indonesia kebanyakan," ucapnya.
Baca Juga: Pemerintah Perlu Memfokuskan Rencana Transisi Energi
Lebih lanjut, ia menyebut Indonesia dikenal sebagai negara yang menduduki posisi ke 10 sebagai penyumbang gas rumah kaca terbesar di dunia.
"Selalu disebut berdasarkan land use and forest. Ajdi emisi yang berasal dari deforestasi, degradasi lahan dan sebagainya. Tapi apabila tidak ada hal yang berubah, maka dari tahun 2030 saja emisi dari sektor energi kita itu akan menyaingi emisi dari sektor lahan dan hutan. Dan ini adalah suatu hal yang perlu diubah sekarang karena energi punya sifat lock in," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: