Perum Bulog memberikan sinyal akan mendatangkan beras dari luar negeri sebanyak 500.000 ton. Sinyal soal rencana impor itu tersirat dalam keterangan pers Perum Bulog, kemarin.
“Bulog saat ini menguasai sebanyak 625.000 ton beras di dalam negeri. Bulog juga sudah melakukan kerja sama dengan mancanegara dengan menyimpan stok sebanyak 500.000 ton beras komersil yang berada di luar negeri,” Kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Jakarta, kemarin.
Apabila jumlah beras itu digabungkan, Budi memperkirakan stok beras nasional yang dikuasai pemerintah aman untuk mempertahankan stabilitas harga dalam enam bulan kedepan. Salah satunya melalui program Ketersediaan Pangan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar.
Baca Juga: Stok Bulog Kritis, Buwas Minta Jokowi Buka Keran Impor Beras?
Menurut dia,beras yang berada di luar negeri tersebut bisa direalisasikan kapan pun apabila stok di dalam negeri sudah habis. Budi menambahkan, Bulog terus memantau pergerakan harga beras agar dapat mengendalikannya dengan menggelontorkan beras ke pasar lewat program KPSH.
Dia menilai, kenaikan harga beras saat ini disebabkan oleh anomali cuaca dan peningkatan harga bahan bakar minyak. Sementara petani kini sedang memasuki musim tanam.
Sebelumnya stok beras di Perum Bulog memasuki masa kritis. Ketersediaan beras dengan stok 651.437 ton (per 13 November) tergolong kurang karena cadangan beras pemerintah seharusnya diangka 1,2 juta ton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: