Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop-UKM Bermitra dengan BUMN dan Usaha Besar Siapkan UKM Tembus Rantai Pasok Global

Kemenkop-UKM Bermitra dengan BUMN dan Usaha Besar Siapkan UKM Tembus Rantai Pasok Global Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) menjalin kemitraan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Usaha Besar dalam upaya mendorong kemajuan UKM sehingga ke depan diharapkan UKM dapat menembus rantai pasok global.

Deputi Bidang UKM Kemenkop-UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan, Pemerintah terus berupaya menciptakan ekosistem yang kondusif bagi UKM guna meningkatkan partisipasi UKM dalam rantai produksi BUMN dan Usaha Besar.

Baca Juga: Harapan Pelaku UMKM di Bali Terhadap KemenKopUKM

Hal ini sebagaimana yang diatur melalui Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja beserta turunannya PP 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang memberikan kesempatan untuk memperluas pasar melalui keterlibatan dalam sistem rantai pasok dengan perusahaan BUMN dan Usaha Besar.

"Melalui jaringan kemitraan antara BUMN dan Usaha Besar dengan UKM ini yang akan diselenggarakan di Exhibition Hall SMESCO pada 24 November 2022 diharapkan mampu mempercepat transformasi UKM masuk dalam rantai pasok global, meningkatkan produktivitas dan efisiensi, jaminan kuantitas dan kontinyuitas, memberikan sosial benefit yang cukup tinggi serta meningkatkan ketahanan perekonomian nasional," ucap Hanung dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/11/2022).

Di sisi lain, kata Hanung, UKM juga mendapatkan beberapa manfaat, mulai dari pendampingan dalam peningkatan keterampilan dan kapasitas, dukungan akses promosi dan perluasan pasar, penumbuhan jejaring kemitraan UKM, hingga jaminan standar dan kualitas.

Ia pun merinci beberapa program kemitraan Kementerian Koperasi dan UKM dalam membangun ekosistem rantai pasok. Pertama, Kemenkop-UKM melakukan pengembangan rantai pasok perikanan tangkap Indonesia, bekerja sama dengan SPDN Pertamina, Perindo, Himbara, dan usaha besar lainnya sebagai offtaker.

Kedua, pengembangan kemitraan pemasaran produk UMKM dengan Kimia Farma, saat ini 40 UKM terfasilitasi bermitra dengan Kimia Farma dengan produk di bidang kesehatan khususnya herbal dan spa. Ketiga, pengembangan rumah produksi bersama untuk memperkuat hilirisasi dalam ekosistem rantai pasok UMKM yang direncanakan pada akhir tahun 2024 dapat terbangun di 18 lokasi.

Selain itu, sejak 2021, kata Hanung, Kemenkop-UKM bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian BUMN berkomitmen menjalin kerja sama yang dituangkan melalui Nota Kesepahaman yang bertujuan untuk menghubungkan pelaku Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Industri Kecil, Menengah (IKM) untuk terhubung ke dalam rantai pasok global (global value chain) sehingga mendorong peningkatan ekspor dan penguatan substitusi impor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: