Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Video Call, Wapres Tanyakan Update Pascagempa ke Gubernur Jabar

Video Call, Wapres Tanyakan Update Pascagempa ke Gubernur Jabar Kredit Foto: Humas Wapres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin, berkomunikasi malalui panggilan video call dengan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil pascamusibah gempa bumi 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur dan sekitarnya.

Melalui video call tersebut, Ridwan Kamil melaporkan bahwa saat ini Pemda Jabar fokus pada evakuasi korban. Tercatat sampai pada Senin (21/11/2022) malam, terdapat 162 korban jiwa dan 370 korban luka-luka dan 13 ribu pengungsi.

Baca Juga: Media Asing Soroti Gempa Bumi Dahsyat di Cianjur yang Tewaskan Ratusan Orang

"Izin melaporkan pak dalam 24 jam terakhir ini, kami [pemerintah Jawa Barat] fokus kepada evakuasi korban, per Senin (21/11/2022) malam tercatat innalilahi ada 162 korban jiwa, kemudian ada 370 luka-luka, patah tulang, luka robek kulit disebabkan tertimpa benda tajam, dan ada 13.000 pengungsi, pak. Ini yang mohon atensi karena akan mengungsi dalam hitungan hari dan minggu," jelas Ridwan Kamil saat melaporkan kepada Wapres melalui video call, Selasa (22/11/2022).

Wapres pun menanyakan, apakah 13 ribu pengungsi sudah berada di semua penampungan. Gubernur Jabar pun menjelaskan, saat ini masih ada wilayah yang terisolasi sehingga sampai hari ini alat berat pun masih dimaksimalkan untuk melakukan normalisasi jalan. Dirinya juga memerintahkan kepala desa untuk melakukan P3K setelah semua akses jalan bisa dipergunakan.

Saat ini terdapat 14 titik pengungsian yang segera dibuatkan juga dapur umum dan tempat lainnya sesuai kebutuhan. Ridwan Kamil juga malaporkan, gempa susulan juga masih berlangsung sampai pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB.

"Serta ada gempa susulan jumlahnya lebih dari 100 tidak sampai jam 7 pagi, ada 117 kali gempa susulan skala 1 koma sampai 4 koma sehingga warga masih was-was, mayoritas penanganan tidak hanya di dalam ruangan, tetapi juga di luar. Jadi, kalau lihat di TV banyak bergeletakan bukan karena RS penuh, tetapi karena dokter dan pasien masih khawatir apabila dirawat di dalam gedung," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: